WASPADA!!! Produk Pangan Tak Layak Konsumsi Masih Dijual di Sampit

Produk pangan tak layak konsumsi dengan kondisi kemasan yang rusak dan kedaluwarsa masih dijual oleh sejumlah pelaku usaha
PERIKSA: Petugas melakukan pemeriksaan produk makanan dan minuman di salah satu swalayan di Kota Sampit, Selasa (26/4). (YUNI/RADAR SAMPIT)

”Yang rusak ini untuk mekanisme selanjutnya kami serahkan pada pihak toko. Memang kami kembalikan ke mereka, tapi tidak boleh dijual kembali,” ujarnya.

Selain memeriksa produk pangan, pihaknya juga memeriksa parsel. Hal itu untuk memastikan produk makanan dan minuman di dalam parsel tersebut layak konsumsi.

Bacaan Lainnya

”Untuk parsel tidak ada ketentuan dari kami. Yang jelas, barang yang digunakan bukan tidak kedaluwarsa dan tidak rusak. Makanya, ada beberapa parsel yang kami buka dan kami periksa untuk memastikan isinya sesuai ketentuan,” katanya.

Menurutnya, tidak ada batas minimum masa kedaluwarsa parsel. Terpenting, sebelum penggunaan produk belum sampai pada masa kedaluwarsa.

”Tapi, biasanya kalau untuk parsel, karena penggunaannya hanya untuk Lebaran ini saja, jadi sekitar 2 – 3 bulan kami masih memberikan izin,” jelasnya, seraya menambahkan, untuk produk UMKM yang juga banyak dijual di swalayan maupun ritel modern, tidak ditemukan produk kedaluwarsa maupun rusak.

Baca Juga :  Jaksa Kejari Kotim Dibuat Berang gara-gara Ini

Bayu meminta konsumen teliti dengan mengecek kemasan, label, informasi kandungan gizi, kemudian tanggal kedaluwarsa produk pangan. ”Jadilah konsumen cerdas dengan cara cek kemasan, label, informasi kandungan gizi, dan kedaluwarsa. Ada empat yang harus dicek,” katanya.

Pemeriksaan yang dilakukan BBPOM terbagi dua tim. Satu tim inspeksi pangan dan tim lainnya keliling memeriksa makanan maupun minuman yang dijual di Pasar Ramadan, kawasan Taman Kota Sampit. Pengujian produk makanan langsung dilakukan lokasi.

”Dari 40 sampel kue yang kami uji, seluruhnya memenuhi syarat. Tidak mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.

Supervisor dari salah satu swalayan di Sampit, Sari, mengatakan, dari pemeriksaan, memang ada produk susu di toko tersebut yang lewat masa kedaluwarsanya. Pihaknya berjanji akan melakukan pemeriksaan makanan dan minum lebih teliti lagi.

”Lalai. Mungkin kelewatan mengecek produknya. Padahal kami rutin mengecek setiap hari, terutama susu. Tapi ternyata masih ada yang kelewatan,” ujar Sari.

Menurutnya, pemeriksaan tanggal kedaluwarsa dan kemasan sebelum sampai di toko telah dilakukan bagian gudang. Setelah sampai di toko, baru produk tersebut dipajang di rak penjualan.



Pos terkait