WASPADA!!! Tahun Ini Diprediksi Lebih Kering, Karhutla Bisa Merajalela

ilustrasi karhutla
Ilustrasi karhutla. (M Faisal/Radar Sampit)

ENSO (El Nino Southern Oscillation) merupakan fenomena alam berupa fluktuasi suhu muka laut di sekitar bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik yang berinteraksi dengan perubahan kondisi atmosfer di atasnya. Fenomena ENSO terdiri dari tiga fase, yaitu El Nino, La Nina, dan Netral.

Lebih lanjut Rahmat mengatakan, prediksi curah hujan bulanan untuk tiga bulan ke depan, terhitung Februari, Maret, dan April 2023 curah, masuk dalam kategori menengah, yaitu antara 200-300 mm dengan sifat hujan normal.

Bacaan Lainnya

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya juga telah mengingatkan, sejumlah daerah perlu mewaspadai curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan berdampak karhutla. Wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan selama periode kemarau normal tahun ini umumnya terjadi di Riau, Sumatera Selatan, dan sebagian Kalimantan.

Baca Juga :  NGERINYA!!! LGBT Diduga Rambah Instansi Pemerintahan

”Semua pihak juga perlu mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2023 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, 2021, maupun 2022 yang kemaraunya bersifat basah,” katanya.

Sementara itu, kebakaran lahan masih terjadi di Kotim. Senin (16/1) lalu, terjadi dua titik kebakaran di wilayah Kota Sampit, yakni Jalan Pandawa dan Jalan Pramuka Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), ada dua kali pemadaman kebakaran lahan dalam sehari. Kebakaran lahan pertama terjadi di Jalan Pramuka Km 3 Sampit, pukul 13.24 WIB.

”Di lokasi pertama ada lahan kosong seluas 0,25 hektare ludes terbakar. Kami menduga ada unsur kesengajaan dalam kebakaran itu,” kata Kepala Disdamkarmat Kotim Hawianan, Selasa (17/1).

Dalam waktu yang berdekatan, lanjutnya, kembali terjadi kebakaran lahan di Jalan Pandawa, sekitar pukul 15.35 WIB. Lahan seluas dua hektare di lokasi tersebut diduga sengaja dibakar oknum tak bertanggung jawab.

Hawianan kembali mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas membakar lahan. Sebab, jika kebakaran terlanjur meluas, akan sangat sulit dipadamkan. Belum lagi dampak buruk yang dihasilkan dari kebakaran tersebut.



Pos terkait