12 Jam Menyusuri Sungai, Ada Perusahaan Abaikan Warga Tertimpa Bencana

Mengunjungi Warga Terdampak Banjir di Pedalaman Kotim (2-Habis)

banjir
BANTUAN: Wabup Kotim menyerahkan bantuan pada pedagang sayur yang ditemuinya di Desa Pemantang, saat meninjau banjir di Kecamatan Mentaya Hulu. (YUNI/RADAR SAMPIT )

”Tetap berjualan ya bu,” tanya Rinie yang dijawab dengan anggukan oleh warga yang tengah menjaga warung itu.

Rombongan mendatangi rumah tokoh masyarakat setempat H Yuri. Kediamannya tak luput dari banjir. Penghuni rumah tetap bertahan dengan tidur di lantai dua rumah tersebut.

Bacaan Lainnya

Meski dilanda banjir cukup parah, warga setempat tidak ada yang mengungsi. Kalaupun mengungsi, tujuannya ke rumah keluarga yang datarannya lebih tinggi. Ada masyarakat yang tetap bertahan karena rumahnya sudah ditinggikan atau berlantai dua.

Banjir yang melanda kawasan tersebut hampir setiap tahun, membuat mereka seolah-olah telah terbiasa dengan kondisi itu.

Pantauan Radar Sampit meski masih dilanda banjir, ada pula warga yang mulai membersihkan rumahnya, seperti menyikat dinding dan lantai rumah. Menurut warga setempat, banjir perlahan sudah mulai surut.

Nisa, warga setempat menuturkan, banjir yang merendam rumah mereka sekitar 20 hari itu, sedikit berbeda dibandingkan bencana sebelumnya. Nisa harus mengungsi ke rumah saudaranya karena rumah terendam banjir sebahu orang dewasa.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Sediakan 16 Ton Beras Murah, Langsung Diserbu Warga Sampit

”Waktu itu sudah sempat surut, terus naik lagi airnya. Kalau dulu surut, tak naik lagi,” kata Nisa yang juga bertugas di kantor kecamatan setempat.

Saat ditemui, bajunya sudah basah sebatas dada. Menurutnya, hal itu sudah biasa. ”Nanti juga kering. Kalau pegawai kecamatan biasanya mereka pakai baju bebas dulu, sampai kecamatan baru ganti seragam,” jelasnya.

Ivon, warga lainnya mengatakan, banjir di rumahnya memang sudah sedikit surut, namun belum bisa ditempati. Banjir di kawasan pasar Kelurahan Kuala Kuayan itu tingginya ada yang sepinggang orang dewasa, bahkan lebih. Seperti air yang merendam rumah Nisa yang datarannya lebih rendah.

Usai menyusuri lokasi banjir, rombongan kembali ke kantor kecamatan untuk menyiapkan paket yang akan disalurkan kepada warga terdampak banjir. Ada delapan desa yang dikunjungi, yakni Desa Tanjung Jariangau, Bawan, Pemantang, Tangkarobah, Pahirangan, Penda Durian, Kawan Batu, dan Baampah.

Pukul 10.30 WIB rombongan melanjutkan perjalanan lewat jalur air. Menaiki speedboat milik Polairud Polres Kotim didampingi Kasat Polairud Polres Kotim AKP Herbet. Pihak BPBD ikut serta untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *