Oleh: Frisnadi Daru Prasetyo, S.Pd
Dunia pendidikan melalui Kemendikbudristek saat ini sedang hangat-hangatnya menggiatkan implementasi kurikulum baru yang disebut dengan kurikulum merdeka. Berbagai program yang diberikan Kemendikbudristek untuk menyukseskan penerapan kurikulum merdeka ini, salah satunya dengan adanya program Sekolah Penggerak.
Jika ingin mengikuti program sekolah penggerak, setiap sekolah mengusulkan kepada Kemendikbudristek dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek dan nantinya akan dikeluarkan surat keputusan sekolah mana saja yang lolos untuk mengikuti program tersebut.
SDS Harapan Sejahtera menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Kotawaringin Barat yang lolos seleksi sebagai sekolah penggerak Angkatan II sejak program sekolah penggerak ini diluncurkan. Dalam program sekolah penggerak ini, SDS Harapan Sejahtera mendapatkan pendampingan langsung oleh tim fasilitor yang telah ditunjuk langsung oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala Sekolah dan perwakilan Guru Komite Pembelajar sekolah penggerak ini mendapat program In House Training tentang Implementasi Kurikulum Merdeka selama 3 bulan. Selain itu, sekolah juga mendapatkan pendampingan khusus satu kali setiap bulannya sampai 1 tahun ajaran.
Sebagai salah satu sekolah penggerak angkatan II, awalnya penerapan kurikulum merdeka hanya dilaksanakan pada dua jenjang kelas, yaitu kelas 1 dan kelas 4. Untuk kelas yang lain masih menggunakan Kurikulum 2013 atau K-13.
Namun, sedikit banyak untuk kelas lainnya sedikit demi sedikit mulai belajar dalam penerapan kurikulum merdeka. Pada nantinya untuk kurikulum merdeka ini akan dilaksanakan pada semua jenjang, yaitu kelas 1 sampai 6 secara serentak.
Setelah satu tahun penerapan kurikulum merdeka di SDS Harapan Sejahtera, sekolah tersebut diwajibkan melaksanakan program Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada sekolah-sekolah lain di sekitar yang telah ditetapkan menjadi sasaran sekolah untuk program pengimbasan.