Gultom melanjutkan, para tersangka memiliki peran masing-masing. Ada yang membujuk, meyakinkan, dan lainnya memastikan korban sudah terpedaya. ”Kerugiannya ratusan juta. Korbannya ternyata ada empat orang, di Palangka Raya dan Banjarmasin,” ujarnya.
Gultom menambahkan, setiap kali beraksi, pelaku berhasil meraup ratusan juta rupiah. ”Mereka ini sudah profesional dan beraksi di lintas provinsi. Kami terus kembangkan jaringan atau komplotan ini. Yang ditangkap baru tiga,” katanya.
Menurut Gultom, korban dari kejahatan tersangka tidak sembarangan. Mereka memilih dengan keyakinan, sehingga korban bisa terhipnotis dan terbujuk rayuan tersangka. ”Korban kebanyakan gampang ditipu. Makanya mereka memilih korban dan tidak sembarangan,” jelasnya.
Sementara itu, S mengaku telah beraksi di empat lokasi, baik di Kalteng maupun Kalsel. Uang hasil kejahatan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. ”Saya ajak korban bisnis dan meyakinkan korban, sehingga terbujuk. Uang buat makan dan kebutuhan hidup sehari-hari,” ucapnya sambil tertunduk. (daq/ign)