Begini Penyelesaian Masalah Sampah Tak Berujung di Sampit

pengangkutan sampah
DIANGKUT: Kepala DLH Kotim Machmoer saat memantau proses pengangkutan sampah di sejumlah depo di Kota Sampit, Rabu (20/7). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Persoalan sampah berserakan di sejumlah depo di Kota Sampit sudah menjadi perhatian publik selama beberapa pekan terakhir. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Machmoer tak tinggal diam. Dia turun menelusuri sebab di balik menumpuknya sampah di depo.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Selain kendala keterbatasan armada pengangkut sampah, persoalan melubernya sampah diduga disebabkan kurangnya pengawasan dari petugas jaga depo. DLH Kotim memiliki empat petugas jaga depo yang bekerja dengan sistem shift kerja pagi dan malam. Setiap shift ada dua petugas yang berjaga di depo.

Namun, fakta di lapangan, petugas tak bekerja maksimal mengawasi dan menjaga depo. Tak adanya jalan masuk menuju depo membuat masyarakat membuang sampah keluar area bangunan. Bahkan, sudah sampai ke pinggir jalan, seperti depo di Jalan Sampurna belakangan terakhir ini.

”Saya tegaskan penjaga depo, tolong diawasi masyarakat yang membuang sampah ke depo. Berikan akses jalan masuk agar masyarakat bisa mudah membuang sampah ke dalam bangunan depo. Masyarakat tidak salah membuang sampah sampai keluar depo. Jalan masuknya semua ditutupi sampah. Padahal, di dalam depo itu masih banyak ruang menampung sampah,” tegas Machmoer saat memantau Depo Sehati 01 di Jalan Pelita, Rabu (20/7).

Baca Juga :  CATAT!!! Presiden Perintahkan Prioritaskan Dana untuk Pengelolaan Sampah

Menurutnya, tumpukan sampah di depo tingginya tak kurang dari satu meter. Bahkan, hanya sekitar 50-70 cm saja. Namun, sampah itu meluber, sehingga terlihat banyak berserakan. Sementara ruangan di dalam bangunan masih banyak yang kosong.

Depo Sehati 01 Jalan Pelita merupakan salah satu depo besar berukuran 15 meter x 25 meter x tinggi 8 meter yang dibangun DLH Kotim beberapa tahun lalu. Dalam sehari, sampah di Depo Pelita diperkirakan mencapai 30 meter kubik atau setara 5 rit. Namun, petugas angkut sampah hanya mampu mengangkut 2-3 rit sampah dengan kapasitas angkut sekitar 18 meter kubik (3 rit) per hari.

”Dengan depo yang dibangun begitu luas dan tinggi seperti ini, seharusnya dapat menampung tiga kali lipat dari sampah di depo mini ataupun di TPS. Memang benar, persoalan sampah terkendala karena ada dua dump truk yang rusak. Tetapi, apabila sampah di depo itu diangkut bergiliran menggunakan truk, persoalan sampah berserakan di depo semestinya tidak sampai terjadi. Karena kapasitas tampungnya masih cukup banyak,” katanya.



Pos terkait