Beri Penghargaan Petugas Sampah, Bupati Kotim Bilang Begini

bupati kotim beri penghargaan pengangkut sampah
PENGHARGAAN: Bupati Kotim Halikinnor didampingi Kepala DLH Kotim Machmoer memberikan penghargaan kepada petugas yang aktif melakukan pengawasan sampah di lapangan, Kamis (21/7). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Petugas depo sampah yang aktif dalam bertugas melakukan pengawasan sampah dan bertanggung jawab terhadap tugasnya, mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Bupati Kotim Halikinnor. Penghargaan itu diberikan Bupati meninjau Depo Sampah Sehati 02 Jalan Tatar Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (21/7).

Halikinnor bahkan berterima kasih kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta jajarannya dan juga petugas di lapangan yang telah bekerja dengan maksimal dalam penanganan sampah, seperti di Depo Sampah Sehati 02 Jalan Tatar.

Bacaan Lainnya

”Terima kasih kepada petugas yang sudah bekerja dengan maksimal. Makanya hari ini kami berikan penghargaan kepada mereka yang aktif melaksanakan tugas, terutama yang aktif melakukan pengawasan sampah,” kata Halikinnor.

Atas kerja keras petugas di lapangan dalam pengawasan sampah di depo tersebut,

pihaknya memberikan penghargaan berupa uang tunai. Meski nilainya tidak seberapa, Halikinnor berharap penghargaan tersebut dapat memotivasi para petugas di depo tersebut dan depo sampah lainnya terkait penanganan sampah, agar bisa lebih baik lagi.

Baca Juga :  Bupati Kotim Ancam Pegawai Langgar Cuti Bersama

Menurut Halikinnor, semakin hari jumlah sampah semakin banyak. Apalagi dengan banyak berdirinya perumahan baru, yang otomatis menghasilkan sampah dengan jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan kapasitas depo yang ada saat ini setidaknya bisa menangani volume sampah di Sampit.

Sementara itu, Kepala DLH Kotim Machmoer mengatakan, sampah yang meluber hingga ke jalan antara lain karena kebiasaan masyarakat dan faktor lainnya karena adanya pergeseran kebudayaan masyarakat.

”Budaya, kebiasaan masyarakat, termasuk adanya perumahan, kemudian pergeseran kebiasaan masyarakat, yang tadinya minum cendol atau es kelapa pakai gelas sekarang jadi banyak menggunakan plastik. Lihat saja di Jalan Kapten Muloyo, angkringan dan lainnya, sudah banyak disana, tapi saya berbangga artinya Kotim sudah pulih kembali ekonominya, ukurannya apa, banyaknya sampah, itu saja,” ungkapnya.



Pos terkait