Bikin Mewek, Seperti Ini Kisah Pembunuhan Anak Kandung di Sampit

pembunuhan anak 1
SADIS: Mr pelaku pembunuhan anak kandung saat dalam penagamanan petugas Kepolisian Resor Kotawaringin Timur. (Istimewa/Radar Sampit)

Peristiwa itu juga membuat pihak keluarga dihujat netizen ketika video Mr menggendong anaknya yang tewas menyebar di sosial media. Ada yang menyebut keluarganya tidak peduli. Banyak pula yang prihatin atas kondisi Mr yang disebut-sebut mengalami depresi berat.

”Saya tidak tahu masalah apa yang dihadapi Mr sampai membuatnya depresi. Kami tidak serumah. Kami sama sekali tidak menyangka dengan apa yang dilakukannya,” ujar Sarip.

Bacaan Lainnya

Sarip yang merupakan paman dari ayah Mr, khawatir terhadap dampak sosial yang dihadapinya kelak. ”Keturunan kami tidak ada yang punya penyakit kelainan jiwa. Tidak ada juga yang sampai berbuat seperti itu. Jadi, kami juga masih bertanya-tanya, kenapa Mr sampai melakukan perbuatan itu. Kami juga khawatir, jangan sampai karena kejadian ini kami dicap sebagai keluarga tidak waras (pembunuh). Kami berharap semoga masyarakat memahami kami dari pihak keluarga yang juga sama seperti masyarakat lainnya, tidak tahu dan tidak menyangka kejadian seperti ini sampai terjadi,” ujarnya.

Baca Juga :  Maling Pecah Kaca Gegerkan Sampit

Sarip melanjutkan, jenazah putri Mr telah dimakamkan di Bapinang, Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim, Kamis (8/6). ”Pemakamannya di kampung ayahnya. Kakak Mr yang mengurus pemakamannya. Mr masih ditahan polisi dan belum bisa dimintai keterangan karena masih tidak nyambung diajak komunikasi,” ujarnya.

Sampai kemarin belum diketahui motif Mr menghabisi putrinya. Polisi yang memeriksa Mr belum mendapatkan keterangan apa pun.
Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany sebelumnya mengatakan, bocah yang diparang ibunya tiba di rumah sekit sekitar pukul 19.20 WIB dalam keadaan meninggal. Dari pemeriksaan medis, otak bocah itu pecah karena dibacok beberapa kali.

”Perempuannya (Mr, Red) tidak sempat mendapatkan perawatan, karena langsung dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan,” ujarnya.

Menurut Yulia, pelaku sempat mengamuk saat di IGD. ”Tidak bisa diajak komunikasi. Ditanya apa ada pihak keluarganya, tidak ada yang tahu,” katanya. (hgn/ign)

Catatan: Nama sumber sengaja disamarkan untuk menghindari dampak sosial terhadap keluarga pelaku dan korban.



Pos terkait