Bupati Kotim Berang Disebut Pembodohan Publik

Terkait Penjualan Elpiji Subsidi di Pasar Murah

bupati kotim berang disebut pembodohan publik,elpiji subsidi sampit,penyaluran elpiji subsidi sampit,sampit
PASAR MURAH: Bupati Kotim Halikinnor ketika memulai kegiatan pasar murah di Kota Sampit dalam rangka mengatasi inflasi, belum lama tadi.(dok.radarsampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor berang terhadap adanya anggapan penjualan gas elpiji subsidi pada pasar murah yang digelar Pemkab Kotim merupakan pembodohan publik. Sebaliknya, dia menegaskan hal tersebut merupakan upaya pemerintah membantu masyarakat mendapatkan elpiji dengan harga sesuai ketentuan.

”Kemarin dikatakan pemerintah pembohongan publik dengan menjual di atas HET. Itu bukan disubsidi. Harusnya klarifikasi dulu kepada Dinas Perdagangan,” ujar Halikinnor, Senin (24/10).

Bacaan Lainnya
Gowes

Halikinnor menjelaskan, hal yang dilakukan Pemkab Kotim melalui pasar murah merupakan upaya menekan inflasi serta membantu masyarakat mendapatkan gas elpiji sesuai harga di agen. Melalui pasar itu, agen dilibatkan untuk menjual elpiji 3 kg sesuai harga eceran tertinggi, Rp 22.000. Dia juga menegaskan elpiji yang dijual di pasar murah tak disubsidi Pemkab Kotim.

Menurut Halikinnor, tudingan tersebut sangat tidak mendasar, sehingga seolah-olah pemerintah  menjual di atas HET.

Baca Juga :  Setengah Jam Lebih Antre demi Salaman, Berdayakan UMKM

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Kotim dinilai salah kaprah mengurus biang perkara elpiji subsidi. Pelaksanaan pasar murah elpiji bukan solusi. Kegiatan itu justru memperlihatkan kegagalan pemerintah menangani persoalan rakyat yang sudah lama dikeluhkan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kotim Sihol Parningotan Lumban Gaol, Selasa (18/10) lalu. Dia mengkritik pasar murah yang menjual tabung gas elpiji 3 kilogram yang selama ini dilaksanakan. Hal tersebut bukan solusi mengatasi sengkarut distribusi elpiji dan tingginya harga yang selama ini dikeluhkan warga.

”Hal yang harus dilakukan pemerintah melalui tim terpadu, memastikan penjualan sesuai HET dan distribusinya tidak ada permainan. Harusnya yang diperkuat pengawasan dan penindakan, karena persoalannya ini ada pada tata kelola distribusi elpiji subsidi yang tidak beres,” kata Gaol.

Menurut Gaol, elpiji yang dijual sebesar Rp 22 ribu per tabung di pasar murah sebenarnya salah sasaran. Pasalnya, harga gas tersebut harusnya lebih murah dari HET.



Pos terkait