Kepala Desa Bengkuang Makmur Leles Syamsu mengatakan, jalan yang diusulkan segera ditingkatkan itu merupakan Jalan Karya Tani RT 4 RW 2. Dibuka pada tahun 1986. Namun, sejak 1990, tak lagi dilewati masyarakat karena lantai jembatan yang menjadi akses penghubung rusak parah.
”Dari tahun 1990 jalan itu sudah jarang dilewati. Memang ada jalan alternatif melewati jalan setapak untuk kendaraan roda dua, tetapi hanya bisa dilewati saat jalan itu kering. Apabila musim hujan sulit dilewati,” kata Leles saat dikonfirmasi Radar Sampit.
Jalan Karya Tani menghubungkan Desa Bapeang, Desa Bangkuang Makmur, dan Desa Eka Bahurui. Total panjangnya 2.500 meter dengan lebar 8 meter. Di sepanjang jalan ada empat jembatan, yakni Jembatan Sungai Bengkuang Hilir, Jembatan Sungai Bengkuang Hulu, Jembatan Sungai Setia Budi, dan Jembatan Sungai Bengkirai Barat.
Rata-rata jembatan memiliki panjang 12 meter dan lebar 4 meter. Jembatan Bengkuang Hulu paling memprihatinkan. Rusak parah dan lapuk dimakan zaman.
”Jalan Karya Tani ini masih tanah dan banyak ditumbuhi rumput. Dari Jembatan Bengkuang Hilir (selatan) ke Bengkuang Hulu panjangnya 900 meter, ke Setia Budi 800 meter, dan ke Bengkirai 800 meter. Tiga jembatan masih bisa dilewati walaupun ada kerusakan. Hanya Jembatan Sungai Bengkuang Hulu yang lantainya rusak parah, tidak bisa dilewati. Tiangnya masih bagus. Kami berharap lantai jembatannya diperbaiki jadi lantai kayu ulin, sehingga bisa dilewati lagi,” ujar Leles.
Usulan peningkatan jalan tersebut untuk mempercepat akses masyarakat menuju kantor desa dan sekolah. ”Jalan ini, harapan kami paling tidak bisa diratakan. Mana yang rusak dan berlubang diperbaiki dan paling penting lantai jembatan yang rusak agar bisa segera diganti ulin. Sehingga anak sekolah tidak perlu lagi melewati Jalan HM Arsyad yang banyak besar lalu lalang, yang dikhawatirkan membahayakan pelajar menuju sekolah,” katanya. (***/ign)