Di Balik Viralnya Video Petugas Kesehatan soal Vaksin di Kotim

Kecewa Jadwal Berubah Mendadak, Respons setelah Dibentak War

tenaga kesehatan menolak warga
VIRAL: Tangkapan layar tenaga kesehatan yang memberikan penjelasan soal vaksinasi pada warga yang antre, Selasa (29/6).

Dikonfirmasi mengenai kejadian itu, Kepala Puskesmas Baamang II Desliana Eka Maulitita mengaku baru mengetahui video itu ramai dibahas di media sosial. Pasalnya, dia sibuk memberikan layanan vaksinasi dan membantu persiapan pembukaan Klinik Islamic Center (KIC).

Menurut keterangan sekuriti yang bertugas, masyarakat mengantre sejak pukul 05.30 WIB dan menunggu penjelasan dari tenaga kesehatan terkait kepastian vaksinasi.

Bacaan Lainnya

”Keramaian itu terjadi sekitar 07.30 WIB. Awalnya pelayanan vaksinasi berjalan kondusif. Nomor antrean dibagi. Masyarakat yang sudah terdaftar kami layani satu per satu,” kata Desliana.

Namun, lanjutnya, warga yang ingin divaksin terus bertambah. Situasi itu diperparah dengan masyarakat yang kecewa menunggu tanpa kepastian. Hal itu membuat warga emosi dan mengucapkan kata-kata kasar (membentak) pada tenaga kesehatan yang bertugas.  Pernyataan kasar itulah yang memicu tenaga kesehatan dalam rekaman video memberikan penjelasan dengan nada lantang.

”Jujur saja, kami ini tidak bisa memastikan jatah vaksin yang kami dapat itu berapa setiap harinya. Minggu kemarin layanan vaksin sempat terhenti karena stok vaksin kosong dan Dinkes belum dapat memastikan kedatangan dan jumlah yang diberikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Peminatnya Membeludak, Jatah Pelayanan Vaksin Booster Covid-19 di Sampit Terpaksa Ditambah

Desliana menuturkan, jatah ketersediaan vaksinasi ditetapkan oleh Dinkes Kotim. Pihaknya hanya bertugas memberikan layanan vaksinasi kepada masyarakat.

”Misalkan dapatnya sekian ribu dosis, itu vaksin dibagi rata lagi ke 21 puskesmas yang ada di Kotim. Jadi, tugas kami hanya memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Sesuai instruksi Bupati Kotim, setiap kecamatan diminta memberikan layanan vaksin minimal 100-140 orang per hari. Target tersebut telah dilaksanakan hampir di semua puskesmas.

”Kami melayani vaksin rata-rata sudah melebihi dari target 100 orang per hari. Senin (28/6) kemarin kami layani 355 orang per hari. Jadi, apabila memang vaksin tersedia, kami tidak akan menutup-nutupi dan akan memberikan pelayanan. Bahkan, saat layanan mau tutup, ada warga datang terlambat dan vaksin masih tersedia, tetap kami layani dengan baik,” tuturnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *