Di Kotim Ada Empat Sapi Kurban Belum Cukup Umur, Satu Lumpuh dan Lima Bergejala PMK  

open utama
PEMERIKSAAN ANTEMORTEM :  Tim kesehatan hewan di Dinas Pertanian Kotim melakukan pemeriksaan hewan kurban kepuluhan titik lokasi penampungan penjualan hewan kurban salah satunya di Jalan Tartar yang ditemukan beberapa ekor sapi bergejala PMK sedang dalam masa penyembuhan. (Heny/Radar Sampit)

Dari penjualan sapi, Saneri mengambil keuntungan hingga Rp 1,5 juta dan kambing Rp 700 ribu per ekor. “Saya datangkan sapi dari Madura 80 ekor, tinggal 15 ekor. Kambing saya datangkan dari Malang 150 ekor dan Madura 100 ekor, sekarang di kandang sisa 147 ekor,” ujarnya.

Saneri mengaku ongkos kirim sapi dari Pulau Jawa ke Sampit mengalami kenaikan Rp 300 ribu, dari Rp 500 ribu menjadi Rp 800 ribu per ekor sapi. Sedangkan untuk kambing, dua tahun lalu ongkos kirim masih Rp 100 ribu per ekor, tahun ini naik Rp 300 ribu per ekor.

Bacaan Lainnya

“Ini baru biaya ongkos kirim, belum termasuk vaksin dan administrasi lainnya. Selama dikarantina kita bayar orang belikan rumputnya. Kalau ditotal ongkos kirim termasuk administrasinya Rp 2,5 – 3 jutaan per ekor sapi. Bahkan, repotnya uji sampel darah untuk tes Peste des Petits Ruminants (PPR) khusus kambing itu harus dikirim ke Jogja karena di Surabaya tidak ada lab khusus,” pungkasnya. (hgn/yit)

Baca Juga :  Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Bentrok Berdarah di Desa Pelantaran

 

 



Pos terkait