Halikinnor Bisa Jadi Incaran untuk Pendamping Calon Gubernur Kalteng

ilustrasi pilkada
Ilustrasi Pilkada

SAMPIT, radarsampit.com – Sosok Halikinnor dalam peta perpolitikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai bisa jadi incaran calon Gubernur Kalteng untuk jadi pendamping. Posisi tawar Bupati Kotim itu dinilai tinggi, karena sarat pengalaman dalam politik maupun birokrasi.

Akademisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Kotim Tasrifinoor menilai, peluang Halikinnor untuk berlaga dalam arena Pilkada Kalteng sangat besar. Selain karena sosoknya yang berpengalaman, banyaknya jumlah pemilih di Kotim dinilai bisa jadi penentu.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Saya rasa Kotim ini daerah yang memiliki pemilih terbanyak di Kalteng yang memang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh elite politik. Kenapa tidak kita dukung saja orang Kotim yang maju di pilkada Kalteng,” ujar Tasrifinoor yang aktif sebagai dosen ini.

Menurutnya, peta politik di Kalteng menarik untuk disimak. Bursa bakal calon yang akan maju kemungkinan akan terlihat pada Juli mendatang. ”Di bulan tersebut pendaftarannya akan segera dimulai. Sekali lagi, sosok Halikinnor ini tidak bisa dianggap sebelah mata,” katanya.

Baca Juga :  Banjir Arut Utara Mulai Surut

Lebih lanjut dia mengatakan, apabila Halikinnor tak maju dalam Pilkada Kalteng dan masih mempertahankan kursi kepemimpinannya, Ketua DPC PDIP Kotim itu bakal tak terbendung. Apalagi jika kembali berpasangan dengan Irawati.

Terkait Pilkada Kotim, pemerhati politik dan praktisi hukum di Sampit, Bambang Nugroho mengatakan, apabila Halikinnor-Irawati pecah kongsi, persaingan bisa berlangsung sengit. Sosok Irawati bisa jadi ancaman serius jika saling berhadapan dengan Halikinnor. Apalagi Irawati selama ini gencar turun langsung ke masyarakat.

”Keberadaan Irawati ini tentunya jadi ancaman bagi Halikinnor. Apakah selama ini sudah dibaca atau tidak terbaca manuver politik yang dilakukannya mulai dari awal menjabat,” kata Bambang.

Adapun sosok kandidat lainnya di luar Harati, menurut Bambang, sejauh ini belum ada yang terlihat serius. Kalau pun ada yang menyatakan niat maju, dinilai hanya sekadar mencari posisi tawar.

”Dalam Pilkada Kotim, kalau petahana tidak cerai, nyaris tidak ada lawan. Sampai hari ini sosok yang menunjukkan diri ke publik melalui deklarasi terbuka menjadi penantang petahana belum ada,” ujarnya.



Pos terkait