SAMPIT – Sayup-sayup terdengar azan salat isya berkumandang dari rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim). Di barisan paling depan tampak sosok Bupati Kotim Halikinnor bersiap mengimami salat yang dilanjutkan dengan salat tarawih berjamaah hari ke-19 bulan Ramadan 1442 Hijriah.
Jemaah terdiri dari keluarga besar orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung itu. Mereka tampak baris rapi di ruang tengah rumah jabatan. Halikinnor yang bertindak sebagai imam salat mulai melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
Usia salat tarawih berjamaah, Halikinnor mengatakan bahwa ibadah salat berjamaah merupakan rutinitas tahunan dirinya bersama keluarga.
“Alhamdulillah setiap Ramadan kami selalu berkumpul, dan salat berjamaah sudah menjadi rutinitas tahunan dari sebelum saya menjabat sebagai Bupati Kotim,” ujarnya.
Ibadah salat berjamaah tersebut dilakukan usia Safari Ramadan empat kecamatan yang juga digelar di rumah jabatan termegah di Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.
Halikinnor bersyukur bisa memanfaatkan waktu luang bersama keluarga dengan salat tarawih berjamaah. Apalagi di tengah kesibukannya sebagai Bupati Kotim, tak jarang harus mengorbankan waktu bersama keluarga.
“Saya lebih memilih salat tarawih berjamaah bersama keluarga di rumah,” kata Halikinnor.
Dia benar-benar memanfaatkan momentum tersebut untuk berbincang bersama keluarga. Sebab tanggung jawab yang diembannya saat ini membuat waktu bersama keluarga berkurang.
“Karena kewajiban saya bukan hanya Bupati Kotim, tapi juga sebagai kepala rumah tangga. Dua-duanya ini wajib saya pertanggungjawabkan kepada Allah SWT,” sebutnya.
Sebisa mungkin Halikinnor menjalankan kedua tanggungjawab itu. Meskipun waktu malam hari di bulan Ramadan dimaksimalkan untuk keluarga, namun Halikinnor tetap membuka pintu rumah jabatan bila ada yang ingin bertamu.
“Kalau memang ada yang kurang pas, maka masyarakat berhak menyampaikan kritik atau saran. Seperti dalam salat, makmum bisa mengingatkan imam dengan cara yang tepat,” ungkapnya.
Lebih lanjut sebagai pemimpin Halikinnor tidak akan menutup mata dan telinga dari aspirasi masyarakat Kotim. Halikinnor meminta waktu untuk mewujudkan aspirasi tersebut.