Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mendukung ditetapkannya sistem pemilu proporsional tertutup. Menurut Hasto, sistem proporsional terbuka justru menyebabkan liberalisasi politik.
”Saya melakukan penelitian secara khusus dalam program doktoral saya di Universitas Indonesia, di mana liberalisasi politik telah mendorong partai-partai menjadi partai elektoral dan kemudian menciptakan dampak kapitalisasi politik, munculnya oligarki politik, kemudian persaingan bebas dengan segala cara,” kata Hasto, Jumat (30/12) lalu.
Karena itu, sebagaimana keputungan Kongres V PDIP, lanjutnya, sistem pemilu bisa dilakukan dengan proporsional tertutup. Terlebih, mengingat Pemilu 2024 merupakan ajang parpol untuk saling berkontestasi.
Hasto menjelaskan, dengan proporsional tertutup justru akan mendorong kaderisasi di parpol dan mencegah terjadinya liberalisasi politik. ”Pada saat bersamaan karena ini adalah pemilu serentak antara pileg dengan pilpres, maka berbagai bentuk kecurangan bisa ditekan, sebab pelaksanaan Pemilu menjadi lebih sederhana,” ujar Hasto. (ang/ign)