”Manfaat radioterapi pada setiap pasien kanker berbeda-beda, karena tergantung kasus kanker itu sendiri. Tujuannya untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan sel kanker,” katanya.
Faison mengungkapkan, di RSUD Doris Sylvanus hanya memiliki pelayanan kanker di bidang bedah. Padahal, kanker tak hanya bedah semata. Ada berbagai macam, seperti kanker otak, kandungan, paru, hingga darah. Dari berbagai penyakit itu harusnya ada ahlinya masing-masing.
”Kalau untuk bedah bisa 90 persen ditangani dengan baik. Saya harap ada fasilitas untuk penanganan kanker lagi. Dokternya sudah ada, tetapi konsultannya belum ada. Makanya selalu dirujuk dan itu sangat tinggi sekali, karena fasilitas belum ada, yakni radioterapi,” katanya.
Menurut Faison, biaya pengobatan kanker sangat besar. Apalagi jika sampai ditangani ke provinsi lain. ”Makanya saya harap pihak berwenang di pemerintahan bisa memikirkan menyediakan fasilitas. Kasus kanker itu lumayan banyak. Semoga bisa terlayani di Doris, tapi harus ada tenaga medisnya terlebih dahulu,” katanya.
Faison mengungkapkan, fasilitas dan penanganan kemoterapinya sebenarnya sudah ada, tetapi tenaganya belum ada. ”Makanya saya harap ada fasilitas sinar radioterapi, biar tidak dirujuk lagi ke daerah lain. Sinar radioterapi bisa digunakan dalam penanganan kanker lainnya. Artinya, tidak hanya buat bedah, tetapi yang lain juga bisa, seperti dokter kandungan dalam melakukan fasilitas sinar tersebut,” katanya. (***/ign)