Kader Tulen Tersingkir, Politikus Kawakan Rebut Demokrat

DEMOKRAT
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

”Saya akan mengajak dan merangkul siapa pun yang sebelumnya menjadi kader Partai Demokrat. Demokrat ini adalah milik rakyat. Berkoalisinya dengan rakyat untuk meraih kemenangan dengan politik yang cerdas dan santun,” tegas Jhon.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, penjabaran visi dan misi politiknya adalah Demokrat kuat dan dicintai rakyat. Dia menyakini apabila program yang disampaikannya dalam beberapa waktu lalu dilaksanakan, Demokrat akan kembali menjadi salah satu pemenang pemilu.

Bacaan Lainnya

Apalagi dia merasa masih banyak simpatisan fanatiknya yang akan diboyong menjadi mesin Partai Demokrat. Di samping itu, Ketua DPRD Kotim periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini juga mengaku punya misi khusus di tubuh DPC Demokrat Kotim, yakni mengisi struktur pengurus dengan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan mampu mewakili semua kepentingan partai dan masyarakat.

”Namun demikian, sudah barang tentu tetap memperhatikan rasio penduduk dari sisi suku, agama, ketokohan, profesi, kelas, usia, serta memastikan presentasi perempuan di atas 35 persen. Kami juga akan melakukan konsolidasi menyeluruh hingga ke tingkat paling bawah dengan melakukan penguatan peran di PAC dan ranting sebagai ujung tombak. Bagaimanapun aspirasi mereka merupakan langkah kemajuan bagi partai,” ujarnya.

Baca Juga :  Ternyata Parpol di Gunung Mas Dapat Gelontoran Dana Ratusan Juta dari Pemkab

Sebagai politikus, rekam jejak Jhon Krisli tak bisa dipandang sebelah mata. Dia menapaki karier politiknya di PDIP sejak tahun 1998 silam. Langkah politiknya membawa Jhon menduduki kursi DPRD Kotim dan menjabat Ketua DPRD.

Meski partai berlambang banteng moncong putih telah membesarkan namanya, Jhon memilih hengkang dan berlabuh ke Partai Demokrat. Dia sempat didapuk menjadi koordinator wilayah Kotim-Seruyan.

Dihubungi terpisah, Parimus mengaku belum mengetahui siapa yang ditunjuk DPP memimpin Demokrat Kotim. Pasalnya, surat keputusan mengenai hal tersebut belum turun secara resmi.

”Ya, kalau memang sudah ada, artinya ada SK. Sejauh ini, saya sendiri sebagai salah satu kandidat Ketua DPC belum melihat ataupun mendengar ada SK dari DPP yang turun untuk menunjuk salah satu di antara kami berdua sebagai Ketua DPC di Kotim,” ujarnya.



Pos terkait