Ketika Banjir Merugikan Petani Lampuyang  

Banjir Merugikan Petani
GAGAL PANEN: Mustafiin, salah atau petani yang sawahnya terendam banjir dan membuat panen padi gagal, Senin (24/5).(YUNI/RADAR SAMPIT)

Derita petani itu sampai ke Bupati Kotim Halikinnor. Bersama rombongan, Halikinnor meninjau langsung kondisi sawah yang terendam banjir. Dari kunjungan itu, Pemkab Kotim akan mengusahakan bantuan benih padi jenis siam epang seperti yang ditanam para petani.

Para petani berharap dengan adanya bantuan benih dari pemerintah, mereka bisa kembali menanam padi apabila banjir yang merendam sawah mulai surut.

Dari 8.000 hektare luasan sawah di desa tersebut, hampir 3.500 hektare sawah siap panen terendam banjir yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Dengan luasan ribuan hektare itu, kerugian yang diderita petani totalnya diprediksi mencapai Rp 5 miliar.

Biasanya, dalam satu hektare petani bisa menghasilkan hingga 5 ton padi sekali panen. Banjir tersebut membuat petani hanya bisa menghasilkan 2 ton per hektare.

Halikinnor mengatakan, banjir yang merendam sawah petani di desa itu menimbulkan kerugian yang sangat besar. Pihaknya berupaya memberikan bantuan pada petani, meski tidak bisa mengganti kerugian materi yang dialami mereka.

”Kami berupaya memberikan bantuan, walaupun belum bisa maksimal karena tahun anggaran sudah berjalan,” ujarnya.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Desak Evaluasi Menyeluruh Pelayanan Kesehatan di Kotim

Pihaknya akan berupaya memasukkan anggaran untuk kondisi yang dialami para petani di tahun yang akan datang. Untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut, pemerintah akan melakukan pengerukan. Diharapkan dengan pengerukan di saluran air, banjir bisa surut. (***/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *