”Kami melakukan penggalangan dana di jalan selama tiga hari dan alhamdulillah total terkumpul Rp15 juta lebih. Hasil penggalangan dana langsung kami serahkan kepada orang tua Adam sebelum berangkat ke Semarang,” cerita Koordinator Komunitas Info Sukamara Berbagi Bob Lesmana, Rabu (30/8).
Setelah menerima donasi, keesokan harinya, Asis dan Wahyuni langsung membawa Adam ke Semarang. Agar cepat sampai dan segera tertangani, mereka berangkat naik pesawat. Sesampai di Semarang, mereka langsung ke RSUP Dr. Karyadi dengan membawa surat rujukan dari RSUD Ulin Banjarmasin. Prosesnya juga cepat. Setelah surat rujukan diserahkan ke petugas pelayanan, Adam langsung mendapatkan nomor antrean pasien.
“Prosesnya tidak ribet. Padahal saya sudah membawa KK (Kartu Keluarga) karena khawatir diperlukan nantinya, ternyata tidak. Kami dilayani dengan baik. Hanya saja memang harus antre karena pasien di sana sangat banyak,” imbuh Wahyuni.
Setelah diobservasi, Adam didiagnosis mata kanannya mengalami glaukoma absolut dan sudah tidak bisa tertolong lagi, sedangkan mata kirinya glaukoma kongenital. Bisa terselamatkan dengan menjalani operasi. Namun, saat itu ruangan operasi masih penuh, sehingga baru bisa dilakukan sekitar sepekan kemudian.
”Mata kanan Adam sudah tidak bisa melihat lagi. Hanya mata kiri yang bisa, meski buram,” tutur Wahyuni.
Pascaoperasi, kondisi Adam masih harus dilakukan chek up berkala. Orang tua Adam harus bertahan di Semarang. Hampir satu bulan di sana, akhirnya mereka kembali ke Sukamara. Namun, kondisi Adam mesti dilakukan chek up lanjutan.
Orang tua Adam meminta agar chek up bisa dilakukan di RSUD Pangkalan Bun. Mereka kembali mendapat surat rujukan balik dari RSUP dr Karyadi ke RSUD Pangkalan Bun.
”Pelayanan di RSUP dr Karyadi Semarang saya akui sangat memuaskan. Meski menggunakan BPJS Kesehatan kelas tiga dan dari luar daerah, Adam dilayani sangat baik dan cepat. Kami sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, pemerintah daerah, relawan Komunitas Info Sukamara Berbagi, dan warga Sukamara. Tanpa bantuan semua, kami tidak mungkin bisa membawa Adam berobat hingga ke Semarang,” ucap Wahyuni.
