Masjid Barokah, Awali Masuknya LDII di Kotawaringin Timur

Jelajah Masjid di Kota Sampit Selama Ramadan (13)

insert boks
Masjid Barokah menjadi bukti sejarah cikal bakal masuknya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

Ia melanjutkan, Alm Taslim kemudian mencari sebidang tanah yang hingga kini berdiri kokoh Masjid Barokah berlantai tingkat dua yang dibangun tahun 1960 di Jalan Gunung Slamet, Jalan Tjilik Riwut, Kecamatan Baamang, Kotim.

Masjid Barokah terletak  tak jauh dari muara Jalan Gunung Slamet, Jalan Tjilik Riwut menuju masuk ke areal masjid berjarak sekitar 450 meter.

Bacaan Lainnya

“Dulunya rumah mengaji sempit, Alm Taslim dan ketiga tokoh masyarakat pengikut LDII sepakat mendirikan Masjid di lokasi yang sekarang, yang dulunya masih hutan,” kata Dasuki.

“Berkembang tahun, jemaah semakin bertambah, Masjid Barokah bertahap membeli tanah kaplingan 15 x 20 meter di tahun 1995 yang saat itu hanya seharga Rp 3 juta,” tambahnya.

Di atas tanah seluas 390 meter persegi dengan luas bangunan 280 meter persegi, Masjid Barokah terus berkembang dan beberapa kali di renovasi.

“Bangunan masjid awalnya berkonstruksi kayu ulin berukuran 9 x 7 meter yang dibangun bertahap menggunakan dana swadaya masyarakat,” ujar Dasuki.

Meskipun masjid masih dalam tahap pembangunan dan belum sepenuhnya selesai, jemaah mulai memanfaatkan bangunan sebagai tempat ibadah.”Awal pembangunan, masjid pernah rubuh. Dan, terus dipercepat pembangunan,” tukansya.

Baca Juga :  Apindo Minta Pemerintah Jamin Keamanan dan Kenyamanan Berusaha

Selama 35 tahun sejak bangunan masjid berdiri, Masjid Barokah kemudian diresmikan 19 Desember 1997 oleh Gubernur Kalteng Warsito Rasman.

Di tahun 2006 hingga 2010, Masjid Barokah dirombak total dari konstruksi ulin menjadi bangunan beton berlantai tingkat dua berukuran 20 x 22 meter yang dopat memuat kapasitas 800-1000 jemaah.

“Tahun 2010, tempat wudhu dipindah ke sisi kanan masjid, dua tahun kemudian dibangun toilet yang baru dekat dengan tempat wudhu,”papar Dasuki.

Kemudian, sekitar tahun 2012 kantor sekretariat yang tadinya berada disisi kiri Masjid, dirombak total dan dibangun berlantai tingkat dua di depan Masjid Barokah. Masjid ini juga memiliki halaman yang cukup luas yang kini sudah di paving yang dilengkapi  areal lahan parkir.

“Dilantai dasar ada lima kamar yang disediakan untuk tamu apabila ada kunjungan dari DPC, DPW atau DPP bisa menginap di kantor sekretariat dan dilantai dua difungsikan sebagai Aula,” kata Dasuki.



Pos terkait