Melihat Cara Kerja Alat Pengukur Kualitas Udara di DLH Kotim

Diperbarui Satu Jam Sekali, Lebih Efektif Dibandingkan Manual

alat pemantau udara
LEBIH EFEKTIF: Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien Otomatis AQMS di Kantor DLH Kotim. (HENY/RADAR SAMPIT)

”Udara yang ditangkap tujuh sensor dari luar masuk ke dalam filter, kemudian masuk dalam alat zeroing penetral, lalu diproses ke alat utama AQMS. Data diolah secara digital, dikontrol pusat divalidasi oleh kementerian, setelah itu baru bisa dipublikasikan di layar dashboard,” kata Budi Suryono.

Budi mengatakan, Shelter AQMS dibangun pemerintah pusat. Mulai beroperasi pada Agustus 2022 lalu. Sistem alat ukur digital itu bekerja otomatis, sehingga apabila ditemukan masalah, akan terdeteksi secara otomatis.

Bacaan Lainnya

”Setiap hari saya melakukan pengecekan. Semua stasiun di Indonesia ada teknisinya, yang tugasnya mengecek apabila ada kendala. Seperti saat kualitas udara di Kotim berwarna merah pada Minggu, 27 Agustus 2023 lalu, saya langsung ditelepon pihak kementerian untuk memastikan keadaan di sekitar stasiun. Nilai ISPU ini tidak boleh berwarna merah selama 24 jam. Apabila terlalu tinggi, dikhawatirkan alat AQMS akan bermasalah,” jelasnya. (***/ign)

Baca Juga :  Persaingan Politik Masih Adem Ayem, Bakal Calon di Pilkada Kotim Dinilai Masih Setengah Hati

 



Pos terkait