Sementara itu, Bupati Gumas Jaya Samaya Monong mengakui, para petani yang tergabung dalam poktan bina karya merupakan petani yang hebat. Mereka berani berspekulasi menjual empat ekor sapi untuk membeli lahan seluas enam hektare dan mengolahnya menjadi lahan pertanian.
”Para petani dari poktan bina karya melakukan suatu hal yang luar biasa. Berani mencari modal untuk memulai usaha tani dengan menjual sapi,” ungkapnya.
Dia menegaskan akan terus memperhatikan poktan bina karya. Salah satu wujud perhatian itu adalah dengan mendukung pemberian bibit sapi. Apalagi kandang sapi milik mereka juga sudah siap.
”Kita doakan empat ekor sapi yang dijual untuk modal usaha tani itu, kedepannya bisa menjadi 4.000 ekor sapi,” kata Jaya.
Menurutnya, banyak tantangan dalam menyukseskan program smart agro selama kurang lebih dua tahun ini. Tidak mudah mengajak masyarakat untuk beralih dan melirik usaha tani, karena mereka terbiasa mendapatkan uang secara instan dengan menambang emas maupun bekerja kayu.
”Saya sangat memahami itu. Semua perlu waktu, proses, dan tidak akan berjalan dengan mudah. Kalaupun kita memaksakan mereka, hasilnya juga pasti tidak akan maksimal,” ujarnya.
Jaya juga mengungkapkan, sudah melakukan evaluasi terkait progres program smart agro. Perlu fokus dalam menentukan komoditi pangan yang menjadi usaha tani, dengan didukung infrastruktur dan keseriusan poktan. Apalagi banyak poktan yang hanya ikut-ikutan saja dalam program ini.
”Dari evaluasi itu, kami akan memberikan contoh ke poktan dengan membangun lahan pertanian terpadu seluas 25 hektare di Desa Tumbang Tambirah. Lahan itu akan ditanami padi, jagung, mengolah pupuk, beternak sapi, ayam, kambing, serta membudidaya ikan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Letus Guntur menambahkan, pihaknya telah mengalokasikan beberapa bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan alat pasca panen kepada poktan bina karya, dalam pengembangan pertanian terpadu berbasis jagung serta ternak.
”Saya berharap poktan bina karya Desa Pilang Munduk mampu meningkatkan lagi luasan penanaman dan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang berbasis pertanian,” pungkasnya. (*/gus)