Kelompok Tani (Poktan) Bina Karya yang mayoritas merupakan warga Desa Pilang Munduk, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) rela merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah untuk mengolah lahan pertanian, dengan menanam jagung dan sayuran.
===========================
ARHAM SAID, Radarsampit.com Kuala Kurun
Program smart agro atau pertanian dalam arti luas yang digaungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, mampu diimplementasikan dengan baik oleh poktan Bina Karya di Desa Pilang Munduk. Meskipun harus rela menjual empat ekor sapi, sebagai modal membeli lahan seluas enam hektare serta mengolahnya menjadi lahan pertanian.
”Empat ekor sapi yang dijual itu milik saya. Uang hasil penjualan, digunakan untuk membeli lahan dan mengolahnya menjadi lahan pertanian,” ucap Ketua Kelompok Tani Bina Karya Desa Pilang Munduk Langkai, Kamis (10/11).
Dia mengatakan, tidak menerima uang sepeserpun dari hasil penjualan sapi tadi. Semua digunakan untuk mengolah lahan pertanian. Dari enam hektare lahan yang dibeli tadi, 5,14 hektare sudah dibuka menjadi lahan pertanian. Terdiri dari, lima hektare ditanami jagung hibrida, dan sisanya menanam sayuran.
”Kini jagung dan sayuran yang ditanam di lahan tersebut mampu tumbuh subur. Ini terbukti dengan pelaksanaan panen perdana jagung hibrida oleh Bupati Gumas di lahan itu,” tutur Langkai.
Saat ini lanjut dia, meski sapi miliknya sudah dijual, namun kandang sapinya yang dulu masih tetap ada. Sembari menunggu adanya bantuan bibit sapi dari berbagai pihak.
”Saya berharap ada bantuan bibit sapi. Kalau mendapat bantuan, tentu akan saya kembangbiakan,” tegasnya.
Pihaknya meminta kepada poktan lain di Desa Pilang Munduk, agar giat mengolah lahan pertanian dan memanfaatkan bantuan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan obat-obatan. Dengan demikian, hasil usaha tani bisa meningkat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarga.
”Saya ingin program smart agro terus berlanjut dan mampu dimanfaatkan poktan lainnya, sehingga kedepan Desa Pilang Munduk mampu menjadi sentra penghasil jagung dan berbagai macam sayuran,” ujar Langkai.