Niatnya ke Kebun Karet, Kakek Hilang Terseret Arus Sungai

Perahu Karam Diterjang Gelombang

Kakek Hilang Terseret Arus Sungai
PENCARIAN: Petugas gabungan dibantu warga melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Cempaga, Kamis (18/11). (POLSEK CEMPAGA FOR RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Niat Yedija (67), warga Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, pergi ke kebun rotan bersama dua rekannya, Amat dan Nahrawi, justru berujung petaka. Pria itu hilang terseret arus Sungai Cempaga saat perahu yang digunakan karam diterjang gelombang, Kamis (18/11).

Kejadian berawal ketika Yedija, Amat, dan Nahrawi berangkat ke kebun rotan yang berada di seberang kampung menggunakan perahu kecil. Ketika perahu hampir di bantaran sungai, perahu mereka tenggelam akibat tersapu gelombang kelotok yang melintas. Di sisi lain, perahu mereka gunakan juga tergolong tidak layak pakai.

Bacaan Lainnya

Perahu tersebut langsung tenggelam. Amat dan Nahrawi sempat menyelamatkan diri  dengan berenang ke pinggiran sungai. Sial bagi Yedija, dia terseret derasnya arus sungai. Dan langsung hilang.

”Korban bersama dua pekerja lainnya ingin ke kebun di seberang kampung menggunakan perahu. Belum sampai ke titian perahu, mereka tenggelam saat ada kelotok lewat,” kata Tuah Daniel, warga sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga :  Ketika Warga Kotim Mengeluhkan Aplikasi Identitas Kependudukan Digital

Tuah menuturkan, dua orang selamat dari kecelakaan itu dan satu lainnya masih dalam pencarian. Pihak keluarga berharap korban bisa ditemukan dengan selamat. ”Arus Sungai Cempaga memang deras. Apalagi belakangan ini di daerah hulu terjadi banjir,” ujar Tuah.

Tuah juga membantah adanya informasi yang menyebutkan kecelakaan air itu melibatkan tongkang. Menurutnya, tongkang yang tidak jauh dari lokasi memang sudah parkir sejak beberapa hari sebelumnya.

Pencarian terhadap korban tenggelam dilakukan melibatkan Polairud, Basarnas, dan lainnya. Diperkirakan korban terseret jauh derasnya arus sungai. ”Kami berharap korban bisa ditemukan,” ujar Tuah.

Ridwan, petugas dari Basarnas mengatakan, kecelakaan air tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Perahu yang digunakan untuk menyeberang memang tidak layak. Pihaknya tengah melakukan pencrian korban hilang dengan menyisir sungai yang masih berarus deras.

”Berapa lama pencarian dilakukan tergantung perintah pimpinan, karena setiap hari akan dilakukan evaluasi,” ujarnya.



Pos terkait