Sementara itu, Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran menyatakan, akan berkomunikasi dengan Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dan meminta yang bersangkutan meminta maaf atas ungkapan maupun pernyataan tersebut. Lantaran dikhawatirkan berdampak tidak baik di kemudian hari
“Saya selaku ketua DAD Kalteng menyambut baik dan presiasi Macan Borneo sebagai kontrol sosial, yang khawatir pernyataan tersebut akan menimbulkan stigma buruk terhadap Suku Dayak. Kita tidak boleh membuat Suku Dayak ini mendapatkan stigma buruk di luar sana,”tegasnya.
Agustiar menambahkan, pernyataan seperti itu dapat memicu pemahaman yang salah terhadap suku dayak dan bahkan dapat menjadi bumerang bagi masyarakat Dayak nantinya.
“Saya menyarankan yang bersangkutan bisa mengklarifikasi pernyataan tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat Dayak. Saya yakinkan hal itu tidak seperti itu. Ingat , Dayak itu kekeluargaannya sangat tinggi dan semoga tidak terulang lagi ungkapan serupa,”pungkasnya.(daq/gus)