”Wartawan itu punya hak istimewa dibandingkan siapa pun, karena bisa menembus berbagai narasumber. Wartawan bisa dengan mudahnya bertemu bupati, gubernur, kapolda, atau pejabat lainnya. Gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan banyak orang,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk bertahan, Radar Sampit harus bekerja dengan tim yang solid. ”Tidak ada karyawan yang lebih penting dari yang lainnya. Semua karyawan yang bekerja di Radar Sampit itu penting, karena punya peran dan tugasnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Radar Sampit Siti Fauziah mengatakan, saat masih aktif menjadi jurnalis di Kalteng Pos, sebagai media baru, Radar Sampit begitu gigihnya mengembangkan koran.
”Semua wartawan punya semangat yang tinggi mengejar berita. Berusaha mencari berita yang bagus, jangan sampai ada yang kebobolan,” ujarnya.
Fauziah menyadari, menjalankan bisnis media cetak di masa sekarang sangat berat. Media online yang terus bertumbuh jadi tantangan, ditambah media sosial yang bisa dengan cepat menyebarkan informasi.
”Alhamdulillah, Tuhan masih berikan jalan untuk kita (Radar Sampit) bertahan. Semoga Radar Sampit tetap tumbuh, berkembang, karyawannya lebih sejahtera, tetap solid dan jaga terus kebersamaan dan kekompakan,” ujarnya.
Perayaan kecil-kecilan hari itu diakhiri dengan tukar kado. Agenda rutin yang selalu dilaksanakan pada setiap momen kegiatan besar Radar Sampit. (***/ign)
