Satu pemuda lainnya bersama seorang wanita juga diamankan tak jauh dari lokasi tersebut. ”Yang satunya beda lokasi, tapi tak jauh dari situ. Kebetulan tim kami yang menemukan, karena memang dibagi beberapa tim,” jelasnya.
Dipimpin Wakil Bupati Kotim Irawati, tim gabungan yang terdiri dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Polsek, Danramil, lurah, Satpol PP, Dinas Sosial, Damang Kepala Adat MB Ketapang, dan pihak terkait lainnya itu mulai bergerak sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka menyisir beberapa lokasi. Petugas menemukan lapak sederhana yang diduga dijadikan tempat praktik prostitusi di kawasan tersebut.
Sekitar pukul 22.30 WIB, mereka yang terjaring diperbolehkan pulang setelah membuat surat pernyataan yang dibantu Dinas Sosial, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.
”Kami melakukan penertiban tempat esek-esek yang diduga beroperasi kembali di kawasan lingkar selatan. Karena ini juga dari sekian lama baru berjalanan lagi kita mengadakan razia prostitusi ini,” kata Irawati.
Dia melanjutkan, razia tersebut sebagai peringatan bagi para pelakunya. Dari hasil kegiatan tersebut kemungkinan akan ada razia lanjutan.
”Saya perintahkan kepada camat agar segera membuat surat, karena harus ada surat teguran. Dari surat teguran 1, 2, dan 3,” ujar Irawati.
Di kawasan tersebut, kata Irawati, ada dugaan beroperasinya kembali tempat lokasi. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembongkaran lapak yang dijadikan tempat bisnis haram itu agar tidak kembali beroperasi.
”Untuk sementara mereka didata dulu. Dilakukan pembinaan agar tidak melakukan lagi perbuatan itu. Kalau memang masih, akan kami berikan teguran kedua, ketiga, baru sanksi. Apakah dari pihak kepolisian ataupun sanksi adat nantinya,” ujarnya.
Irawati menyesalkan ternyata di kawasan tersebut praktik prostitusi masih kembali beroperasi. Dia juga mengaku sering mendapatkan informasi dari warga yang menyampaikan bahwa praktik prostitusi kembali buka di lingkar selatan dan tempat lainnya.
”Ini yang sangat saya sayangkan sebagai perempuan. Memang banyak laporan ke saya, lingkar selatan dan tempat lainnya buka lagi. Pekerjaan seperti ini otomatis mengganggu rumah tangga para ibu dan banyak terjadi pertengkaran, karena memang saya tadi sempat ngobrol sama salah satu pelanggan, tarifnya relatif murah dan mungkin terjangkau anak sekolah. Bayangkan, kalau sekali bertemu itu tarifnya cuma Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” ujarnya.