Untuk sementara ini pihaknya belum bisa menetapkan harga jual per balok es, sebab harus diperhitungkan dengan biaya operasional dan lain sebagainya.
“Selama ini harga es balok di pabrik sekitar Rp 17 ribu per balok, tapi untuk
sementara kita belum bisa menetapkan harga karena ada hitung-hitungannya dulu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim menargetkan tahun 2023 pabrik es bisa terbangun. Hal ini menyikapi tingginya kebutuhan terhadap es untuk para nelayan di Kotim. Jika pabrik tersebut terbangun maka akan lebih menguntungkan nelayan, karena selama ini nelayan mendapatkan es dari Sampit. Adanya pabrik es dapat mengurangi ongkos transport para nelayan. (yn/yit)