Pemkab Kotim Ikuti Upacara Harganas secara Virtual

peluncuran vaksin bagi anak
Kegiatan Harganas XXVIII secara virtual di ruang Command Center Diskominfo Kotim, Selasa (29/6).

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor diwakili Staf Ahli Bupati Kotim Sutaman, menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVIII secara virtual, di ruang Command Center Diskominfo Kotim, Selasa (29/6).  Acara tersebut sekaligus launching Vaksinasi Covid-19 bagi  ibu hamil, menyusui dan anak usia 12-18 tahun.

Peringatan Harganas XXVIII secara virtual itu dihadiri Wakil Presiden RI, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran BKKBN pusat dan daerah, gubernur dan bupati/walikota seluruh Indonesia, serta Ketua TP-PKK Kotim Khairiyah Halikinnor, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotim Hj Ellena Rosie, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) Hawianan,  serta jajaran pejabat Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemkab Kotim lainnya.

Peringatan Harganas XXVIII Tahun 2021 ini mengambil tema “Keluarga Keren Cegah Stunting”. Tema tersebut diambil terkait tugas baru yang diamanatkan Presiden kepada BKKBN untuk menekan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin dalam amanatnya mengatakan,  tema keluarga cegah stunting sangat tepat, dimana pemerintah saat ini sedang giat menurunkan prevalensi stunting. Sbab saat ini 1-4 anak mengalami stunting akibat kurang gizi cukup lama dan infeksi berulang.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Dukung Pengembangan Porang 

“Pemerintah sedang serius menyikapi persoalan stunting. Peran keluarga sangat besar dalam mengatasi masalah ini,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu dirinya juga mengatakan bahwa pembangunan bangsa dimulai dengan membangun keluarga. Keluarga menjadi tempat dimana nilai-nikai agama diajarkan.

“Nilai kasih sayang diberikan langsung dari orangtua pada anak,” sebutnya.

Di samping itu lingkungan keluarga menurutnya memperkenalkan sosial budaya, nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dini di keluarga.

“Keluarga jadi tempat pertama bersosialisasi, makanya keluarga disebut madrasah pertama untuk anak,” tambahnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *