Materi ini penting untuk diketahui pasien dan keluarga pasien, karena akses hemodialisis atau akses vascular merupakan cara memindahkan darah ke dalam mesin dialisis.
“Akses vascular ini sangat menentukan pasien ginjal untuk melakukan proses cuci darah. Kalau akses vaskularnya tidak bagus maka tidak bisa dilakukan hemodialisis secara optimal,” ujar dr Novita.
Materi kedua mengenai aspek psikiater dan dukungan psikologi pada pasien gagal ginjal kronis yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan Moch Choirul Waro dan materi ketiga tentang pengaturan cairan pada pasien gagal ginjal kronik stage V (lima) dengan hemodialisis yang disampaikan oleh perawat yang bertugas di Unit Hemodialisis.
“Ketiga materi ini sangat penting untuk diketahui masyarakat awam khususnya pasien gagal ginjal termasuk juga keluarga yang merawatnya. Kenapa kami memilih materi mengenai aspek psikiater karena pasien dengan hemodialisis (HD) memiliki beban gangguan fungsional yang tinggi, harapan hidup terbatas, layanan kesehatan terbatas dan mudah cemas dan depresi atas penyakit yang dideritanya,” ujarnya.
Novita menjelaskan gangguan psikiatri pada gagal ginjal kronis dapat disebabkan karena faktor kelelahan, nyeri kronis, masalah seksual, gangguan fungsi kognitif dan gangguan tidur.
“Karenanya, kami mengundang keluarga pasien agar mengetahui bahwa dukungan dari keluarga pasien sangat diperlukan untuk memberikan semangat, mengikuti nasehat anjuran dokter serta menerapkan tips-tips yang dapat dilakukan oleh pasien ginjal,” ujarnya.
Melalui seminar ini, pihaknya berharap pasien gagal ginjal kronis bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan mengikuti saran dan anjuran dokter serta menjaga dan merawat kesehatan tubuh.
“Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, semisalkan ketika cuaca terik, bisa mengemut es batu menghindari paparan sinar matahari langsung yang membuat tubuh dehidrasi merasa kehausan. Karena, penderita gagal ginjal tidak bisa mengonsumsi cairan berlebih, dalam sehari hanya dibatasi 500-700 ml ditambah jumlah air kencingnya per hari, jadi tidak seperti manusia normal yang dianjurkan mengonsumsi air mineral hingga 2 liter per hari,” pungkasnya. (hgn/sla)