Rusdi kemudian memutuskan berhenti bekerja dan memberanikan membuka usaha sendiri dengan nama “Khazena Bakery”.
”Saya berpikir penghasilan dari jual roti lumayan besar. Saya juga sudah lama membuat roti. Selama kerja di Orchid dan Khalida Bakery saya selalu tekun mengerjakan apa yang disuruh boss tanpa menolak, sehingga karena itu sudah menjadi kerjaan hari-hari, resep itu sudah terekam dalam ingatan. Makanya saya berani usaha sendiri, jual cincin emas kawin untuk modal usaha,” kata pria kelahiran 13 April 1979 ini.
Produksi roti itu dilakukan di rumah kaum berukuran 3 x 4 meter tepat di belakang mimbar Masjid.
”Rumah kaum itu rumah tempat saya tinggal sekaligus tempat saya bikin roti. Setiap Jumatan, masjid ini harum bau roti dan biasa saya sumbangkan untuk jemaah. Roti yang tidak habis juga langsung dikasihkan ke warga gratis. Sampai rumah, roti selalu habis, walaupun pendapatan sehari-hari tidak menentu, tapi cukup untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.
Dari penjualan roti ia mampu menghasilkan Rp200 ribu sehari yang pada tahun itu terbilang penghasilan yang cukup besar untuk seorang pedagang roti pemula.
”Saya membuat roti sore hari, jual pagi hari mulai 200 bungkus sampai 1.500 bungkus per hari, harganya mulai Rp1.000-10.000 sampai akhirnya melibatkan empat karyawan yang juga dari keluarga untuk membantu membuat roti,” katanya.
Setahun kemudian, tahun 2004 Rusdi membuka 3 outlet di Jalan Ahmad Yani dekat Dinas Perpustakaan, di Taman Kota Sampit dan Jalan Rahadi Usman depan Swalayan Bintang.
”Dulu itu karena jualannya didalam kurang laku, jadi nekat jualan sampai dekat ke pinggir jalan sampai diusir-usir tidak boleh jualan,” ujarnya.
Tahun 2006, Rusdi membeli pikap yang didesain menggunakan lemari etalase kaca untuk jualan roti keliling. Dalam sehari, Rusdi mampu menghasilkan Rp800-1,5 juta.
“Tahun 2009 mobil dijual untuk beli tanah seharga Rp39 juta berukuran 24 x 10 meter disebelah kiri Masjid Babussalam yang kini menjadi rumahnya,” katanya.
Meski mobil usaha roti keliling sudah dijual, Rusdi masih melanjutkan usaha berdagang roti dengan menitip-nitip ke berbagai toko dan kantin sekolah.