Perjalanan Masjid Babussalam Sampit, Dari Langgar hingga Menjadi Masjid Besar

Jelajah Masjid di Kota Sampit selama Ramadan (7)

masjid babussalam
Masjid Babussalam yang berlokasi di Jalan Manggis V, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

“Awal-awal buka usaha roti saingan saya hanya Holland, Khalida dan Fans yang memang rotinya enak dan terkenal sampai sekarang. Saat tahun 2009 itu mulai tambah saingan,” katanya.

Di tahun 2012, Rusdi juga sempat berjualan roti di depan halaman Barata yang mulai dibuka sejak 30 Mei 2012 di Jalan HM Arsyad. Barata juga masih operasional hingga sekarang, meski mulai terlihat sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19 2020 lalu.

Bacaan Lainnya

“Awal-awal buka Barata tahun 2012 saya numpang jualan roti di halamannya, sekitar sebulan terkumpul penghasilan sampai Rp22 juta,” ujarnya.

Dari penghasilan sebagai pedagang roti, Rusdi mampu membangun rumah di tahun 2012 dan selesai di tahun 2014. Namun, ia tidak menikmati rumah barunya. Rumah barunya disewakan ke karyawan Jasindo dari tahun 2014-2018 dengan biaya sewa Rp 30 juta setahun.

Baca Juga :  Percepat Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Akhir Tahun Ini

”Dari tahun 2003 saya mulai membuka usaha sampai tahun 2018 saya tetap tinggal di rumah kaum,” ujarnya.

Berkat kejujurannya dalam mengurus Masjid Babussalam dan kegigihannya dalam bekerja mencari nafkah untuk keluarga sebagai pedagang roti, Rusdi kemudian menerima rezeki dari Allah melalui perantara salah satu warga yang tinggal di kompleks dekat Masjid Babussalam.

“Tahun 2014 ada warga sini yang punya keluarga di Surabaya, orang yang tinggal di Surabaya yang tidak saya kenali itu nawarkan ke saya mau umrah atau nyelesaikan pembangunan rumah,” kata Rusdi mengenang cerita hidupnya.

”Saya berpikir lebih baik saya berangkat umrah dulu, mengejar dunia tiada habisnya. Kalau saya umrah, saya bisa minta doa langsung di depan Kakbah Mekkah supaya bisa dibantu nyelesaikan pembangunan rumah. Ternyata doa saya dikabulkan Allah, sepulang dari umrah tahun 2014, rejeki datang darimana saja, sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan pembangunan rumah,” tambahnya.

Saat umrah di Mekkah, Rusdi juga tak lupa berdoa agar mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang besar tanpa harus mengabaikan santri dan tetap mengurus Masjid Babussalam.

Baca Juga :  Halikinnor Masih Terlalu Kuat di Kotawaringin Timur

”Saya berdoa seperti itu, karena saya merasa selama berjulan roti, waktu saya untuk mengajarkan santri menjadi berkurang, sehingga saya berdoa agar dicarikan pekerjaan dengan penghasilan yang besar tapi tidak meninggalkan santri dan bisa tetap mengurus Masjid,”  ujarnya.



Pos terkait