Di tahun yang sama, sinyal pertolongan dari Allah mulai ia rasakan. Ketika banyak orang yang sering bertanya mencari rumah yang mau dikontrakan dan dijual.
“Awalnya ada karyawan perusahaan yang datang ke saya minta dibantu cari rumah kontrakan sampai mencari tanah lewat saya. Sejak saat itulah saya menjadi broker tanah. Bantu jualkan tanah orang, setahun bisa laku 2-3 lokasi tanah yang berbeda, sekali dapat, keuntungannya bisa mencapai Rp300 juta. Dari situlah saya mampu membeli mobil,” katanya.
Sejak tahun 2014 itulah, Rusdi memutuskan berhenti berjualan roti dan pada tahun 2018 setelah finansialnya mulai stabil. Dia berhenti menyewakan rumahnya ke orang lain dan mulai menempati rumahnya sendiri.
”Setelah berhenti berdagang roti, saya kembali fokus mengajarkan santri dan serius menyelesaikan pembangunan pondok pesantren. Saya merasa perjalanan hidup saya semakin mudah dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT sejak saya mulai mengurus langgar sampai menjadi Masjid Babussalam sampai sekarang,” katanya. (***/ign)