Terlepas dari masa kerjanya yang lama di Kabupaten Kotawaringin Barat, pria yang lahir pada 25 Maret 1967 ini mengaku menjadi dokter bukan cita-citanya sejak kecil. ”Saya tipe orang yang tidak menggantungkan diri kepada cita-cita. Saya hanya menjalankan hidup apa adanya,” ujarnya.
Ketika ada kesempatan masuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Asep mendaftar sesuai prosedur. Saat diterima, dia menetapkan komitmennya dan belajar untuk menjadi dokter.
”Termasuk ketika ada kesempatan masuk spesialis, ya saya ambil dan saya belajar untuk menjadi dokter spesialis. Hidup itu simple. Allah SWT sudah menentukan jalan hidup kita. Kita hanya perlu menjalaninya dengan usaha dan sabar,” tutur anak sulung dari enam saudara ini.
Berkenaan dengan latar belakang keluarga, Asep bukan dari keluarga dokter ataupun keluarga kaya. ”Allah SWT memudahkan jalan hidup saya. Ketika mau masuk fakultas kedokteran, pihak universitas menunda kenaikan SPP. Ketika mau masuk spesialis, terjadi krisis moneter dan tidak jadi ada kenaikan SPP,” ujarnya.
Lebih lanjut Asep menceritakan, saat masuk fakultas kodokteran, dia harus melalui tes sipenmaru dan tes psikologi. ”Alhamdulillah saya lulus. Biaya masuk juga tidak besar, karena waktu itu universitas tidak diberi kebebasan menarik biaya tambahan,” tuturnya.
Setelah diterima sebagai mahasiswa kedokteran, dia melakukan penyesuaian dengan mempelajari mata kuliah kedokteran. ”Perlu beberapa semester untuk menyesuaikan diri,” ujarnya.
Setelah lulus pada tahun 1995, Asep langsung membuka praktik klinik di Bandung. ”Awal menangani pasien masih bingung, karena kurang pengalaman,” ungkapnya.
Kemudian, tahun 1996 dia mengikuti program dokter PTT di Yogyakarta selama tiga tahun. Selanjutnya memutuskan mengambil dokter spesialis karena ada dorongan keluarga.
”Setelah menyelesaikan PTT tahun 1999, saya mencoba daftar ke bagian bedah. Alhamdulillah bisa diterima,” ucapnya.
Menjadi dokter spesialis, kata Asep, tak jauh beda dengan dokter lainnya. ”Asyiknya, kita tidak hanya memperkirakan penyakitnya dari luar, tapi bisa melihatnya langsung dari dalam,” ujarnya.