Praktik Busuk Penjahat Minyak, Begini Cara Akhiri Penyelewengan BBM sampai Akarnya

demo sopir truk desak hapus bbm subsidi
AKSI DAMAI: Ratusan sopir angkutan saat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kotim, mendesak penghapusan BBM subsidi jenis solar, Selasa (23/8). (RADO/RADAR SAMPIT)

”Jangan takut ada preman yang menjaga di SPBU. Harus dihadapi sama-sama. Siapa pun yang berani membekingnya, harus dituntaskan bersama. Apalagi tugas dan fungsi Polri adalah penindakan. Sedikit banyak pasti ada yang mengetahui siapa dalang di baliknya. Tinggal bagaimana maunya saja lagi. Apakah mau dituntaskan atau tidak,” ujarnya.

”Ini salah satu modal dan dasar kita mengusir pelangsir. Tinggal berani atau tidak. Kalau takut karena ada preman, semua pihak siap membantu, termasuk DPRD. Bahkan, di daerah hulu sana banyak yang mengadu, hidup sudah susah, namun tidak pernah mendapatkan BBM subsidi,” tambahnya lagi.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Lebih lanjut Rimbun mengatakan, hal yang diperlukan sekarang adalah penindakan agar masalah BBM subsidi di Kotim bisa selesai. ”Hari ini pun kami siap turun langsung ke SPBU. Kalau alasannya pelangsir untuk mencari sesuap nasi, tapi menyalahi aturan, tentu tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Terkait persoalan distribusi solar dan merespons aksi DPW ALFI Kalteng, DPRD Kotim mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Pertama, penyaluran BBM bersubsidi perlu ditinjau kembali. Kedua, penyelewengan BBM subsidi segera ditindak dari oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga :  Kades Sakabulin Jadi Buruan Warga

Ketiga, masyarakat dan semua pihak ikut menjaga agar tidak ada antrean lagi di SPBU Kotim bagi penimbun dan pelangsir. ”Keempat, Pertamina harus memberikan sanksi tegas pada SPBU yang melanggar aturan,” kata Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur membacakan rekomendasi itu di depan pengunjuk rasa.

Rudianur menegaskan, rekomendasi tersebut harus dilaksanakan semua pihak. Termasuk pihak yang hadir dalam aksi damai. ”Kami juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan DPW ALFI. Termasuk tadi di dalam ruangan juga menyanyikan lagu padamu negeri. Artinya, upaya ini memang untuk kepentingan masyarakat umum dan negeri ini,” ujarnya.

Rudianur menambahkan, pihaknya juga akan mengundang semua pemilik SPBU di Kotim yang diperkirakan pada September mendatang.

Terpisah, Unit Manager Communication Relation dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan Susanto August Satria menegaskan, SPBU tidak terlibat atas pungli yang dilakukan preman terhadap sopir yang mengantre solar.



Pos terkait