Raksasa Jalanan Macetkan Jalur Antasari Pangkalan Bun

Nekat Langgar Larangan Masuk Kota

odol masuk kota
BIKIN MACET: Truk Fuso nekat masuk kota di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Jumat (3/2). (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Jalan Pangeran Antasari di pusat bisnis Kota Pangkalan Bun dibuat macet parah. Musababnya satu unit truk fuso nekat masuk kota dan berputar arah di tengah kepadatan lalulintas.

Ulah sopir fuso tersebut membuat pengendara geram, padahal jelas dalam surat edaran Bupati Kobar bahwa roda enam atau lebih dilarang melintas di dalam Kota Pangkalan Bun.

Bacaan Lainnya

Truk yang bermaksud berbelok bukan hanya menyebabkan kemacetan dari arah Pasar Indra Sari Kelurahan Baru, tetapi juga dari arah sebaliknya. Pasalnya kendaraan tersebut terindikasi kelebihan ukuran (Over Dimension) butuh waktu beberapa menit hingga sopir berhasil berbelok.

Warga Kelurahan Baru Masrie mengatakan, pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan oleh truk-truk ekspedisi menunjukkan lemahnya pengawasan dan penindakan terhadap mereka.

“Ya kalau tidak ada pengawasan dan lebih berani ke penindakan maka akan terus-terusan dilanggar, beberapa hari lalu saya baca truk kontainer juga masuk kota di Sutan Syahrir,” keluhnya, Sabtu (4/2).

Baca Juga :  Damkar Siaga Satu Selama Ramadan

Menurutnya belum lama ini pemerintah daerah meresmikan terminal bongkar muat untuk memfasilitasi truk-truk agar membongkar muatan di terminal dan melangsir dengan truk yang lebih kecil.

Namun, sepertinya tidak semua sopir tidak memanfaatkan lokasi itu dan lebih senang langsung bongkar muatan di tempat tujuan, hal ini menjadi pekerjaan rumah instansi terkait.

“Ada aturan, artinya ada sanksi, keduanya harus berjalan, kalau tidak maka akan terulang terus,” ungkapnya.

Warga lainnya, Robby mengaku saat truk menuju Jalan Antasari ia sempat menegur sopir truk namun tidak diindahkan. Ia berharap antara Dishub dan Kepolisian bersinergi untuk melakukan penindakan terhadap para sopir bandel dan perusahaan ekspedisi.

Lanjut dia, jangan sampai kejadian fatalitas menimpa pengguna lalulintas, kejadian – kejadian kecelakaan sebelumnya harusnya menjadi cermin berbahayanya kendaraan jenis kontainer dan Fuso sarat muatan masuk kota.

“Belum lagi kualitas jalan kita belum mumpuni untuk menahan beban di atas 8 ton, plat luar tapi Infrastruktur Kobar yang hancur,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait