Senada, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras pelaku pengeboman yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar. “Saya atas nama warga Nahdliyin mengutuk keras terjadinya pengeboman di Katedral Makassar,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT KAI ini menuturkan, tidak ada satu agama pun, termasuk agama Islam yang membenarkan tindakan kekerasan, apalagi terorisme.
Said mengungkapkan kisah seorang ayah yang dilarang memaksa anaknya dengan cara kekerasan agar masuk Islam. Katanya, seorang ayah saja tidak boleh melakukan kekerasan terhadap anaknya, apalagi kekerasan dilakukan kepada orang lain. “Melalukan kekerasan terhadap anaknya karena gak mau masuk Islam, itu dilarang oleh Al-Qur’an,” ucapnya.
Said menyebut, dengan terjadinya pengeboman ini menandakan bahwa bahaya terorisme masih ada di Indonesia. Bahaya ini lebih laten dan mengancam jika dibandingkan dengan bahaya PKI yang sering digaungkan oleh sebagian masyarakat. “Bukan bahaya PKI. Setidaknya sampai hari ini,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa pelaku pengeboman masih berkaitan dengan jaringan teroris Poso hingga ke Filipina Selatan. “Kita (harus) selalu waspada, tapi tidak boleh takut dan selalu waspada. Ini jaringan Filipina, Poso, masih ada dimana-mana,” jelasnya. (tau/lyn/wan/far/deb/syn/jpg)