Khusus Putri Candrawathi, sampai kemarin kondisinya belum siap diperiksa. Karena itu, meski tim dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan sudah siap, pemeriksaan terhadap Putri urung dilaksanakan. ”Jadi, Bu Putri baru saja konfirmasi meminta untuk ditunda,” tutur Beka. Bukan hanya Komnas HAM, LPSK mengakui bahwa asesmen terhadap Putri yang sudah dilakukan tidak berjalan maksimal. Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution menyampaikan hal itu ketika diwawancarai Jawa Pos. ”Soal kemudian situasinya belum maksimal betul, iya. Narasinya belum lengkap betul,” kata dia.
Menurut Maneger, pimpinan LPSK akan merapatkan hasil asesmen terhadap Putri juga pada Senin lusa. ”Untuk diputuskan apakah (permohonan yang diajukan Putri) diterima atau tidak,” tegasnya. Selain itu, mereka terus memproses permohonan yang diajukan Bharada E. Bahkan, prosesnya menjadi prioritas LPSK. Meski Bharada E kembali berganti penasihat hukum, mereka memastikan bahwa permohonan sebagai justice collaborator tidak gugur.
Ronny Talapessy yang kini menjadi penasihat hukum Bharada E menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan tersangka kasus pembunuhan Yosua tersebut. Dia mengaku sudah mendengar keterangan Bharada E.
Meski demikian, dia tidak bisa menyampaikan itu kepada publik. ”Karena bagian dari materi penyidikan. Jadi, mohon bersabar,” katanya. Yang jelas, dalam waktu dekat pihaknya mendatangkan saksi meringankan untuk Bharada E.
Sementara itu, pakar bidang kriminologi dan kepolisian dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala menyampaikan bahwa pengakuan Sambo perlu didalami dan dicek silang dengan keterangan saksi maupun tersangka lain. Sebab, sejak awal keterangan salah seorang petinggi Polri tersebut berubah-ubah. ”Kita tidak bisa cepat-cepat percaya kepada yang bersangkutan,” ujarnya.
Termasuk keterangan soal pemicu peristiwa di rumah dinas kepala Divisi Propam Polri. Berdasar narasi awal yang diakui Sambo sebagai rekayasa, ada dugaan pelecehan seksual di rumah tersebut. Itu berbeda dengan keterangan terbaru Sambo yang menyebut terjadi tindakan yang melukai harkat dan martabatnya saat dia dan keluarga berada di Magelang. ”Biar saja Sambo ngomong begitu. Nanti dicocokkan dengan yang lain-lain, termasuk istrinya,” kata dia.