Sejarah Berdirinya Masjid Al Madinatul Mubarokah di Kota Sampit

Sering Dikunjungi Musafir, Bisa Tampung 600 Jemaah

masjid
STRATEGIS: Masjid Al Madinatul Mubarokah sering disambangi musafir untuk beribadah. (HENY/RADAR SAMPIT)

Masjid Al Madinatul Mubarokah berlokasi persis di sudut Jalan Jenderal Ahmad Yani – Iskandar, Sampit. Berdekatan dengan kawasan Ikon Jelawat. Letaknya yang strategis, tak jauh dari Pelabuhan Sampit, membuat masjid ini tak pernah sepi dikunjungi musafir yang ingin menunaikan ibadah.

HENY-radarsampit.com, Sampit

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dari tampak luar, bangunan Masjid Al Madinatul Mubarokah terlihat sempit. Rumah ibadahnya umat muslim ini berada di lantai dua dan lantai tiga. Lantai dasar dijadikan tempat berniaga yang terbagi menjadi enam pintu rumah toko (ruko).

Suara adzan Ashar, Kamis (13/4) sore itu, memanggil para jemaah untuk mengingatkan waktunya salat. Ruangan berkarpet merah maruh dan hijau mulai terisi jemaah yang didominasi para musafir dan karyawan toko yang berdagang di sekitar kawasan Ikon Jelawat. Suara gemericik air kran terus mengalir. Sebelum melaksanakan salat, pria dan wanita menyucikan diri dengan berwudhu di ruang terpisah.

Usai salat ashar, satu per satu jemaah mulai meninggalkan ruangan menuruni anak tangga. Sebagian jemaah masih berzikir. Sebagian lainnya merebahkan diri, beristirahat sejenak melepas penat.

Baca Juga :  Semua Kecamatan di Kotim Harusnya Punya Mobil Damkar Hadapi Ancaman Karhutla

Di depan mimbar masjid, Radar Sampit menemui Ketua Takmir Masjid Al Madinatul Mubarokah Supian Asran (58), didampingi dua imam, Muhammad Nur dan Fitriansyah.

Supian kemudian mengisahkan sejarah pendirian Masjid Al Madinatul Mubarokah yang dulunya merupakan langgar alias musala. Masjid ini dibangun di atas lahan hibah pemerintah seluas 6 x 24 meter. Sekitar tahun 1998, almarhum Seman Arif selaku pendiri masjid sekaligus mertua Supian Asran mulai merenovasi musala.

”Dulu mertua saya (Seman Arif) yang memodali renovasi langgar menjadi masjid dibantu enam orang yang ikut andil dalam pendirian. Enam orang ini membantu pendanaan masing-masing kurang lebih Rp48 juta dengan cara mencicil Rp3 juta ke almarhum mertua saya. Sebagai imbalannya, keenam orang ini mendapatkan hak gratis sewa toko dilantai dasar selama 10 tahun dari tahun 2000-2010,” ujar Supian Asran yang sudah menjadi Ketua Takmir Masjid Al Madinatul Mubarokah selama sepuluh tahun ini.



Pos terkait