”Terkait dengan pemilihan Ketua Batamad, kami tidak akan ikut campur. Kami hanya menginginkan organisasi ini berjalan sesuai AD/ART, bahwasanya Komandan Brigade Batamad satu Komando di bawah Panglima Batamad Kalteng,” katanya.
Selain itu, pihaknya menginginkan agar restrukturisasi Batamad diisi orang intelektual. Bukan dipandang sebagai segerombolan preman dan pengangguran lagi. Stigma negatif itu terus tercipta apabila organisasi itu tidak dibenahi.
”Batamad ini harus diisi orang intelek dan itu akan menggambarkan bahwa orang Dayak itu belum bahadat ((hidup beradat, Red),” tegasnya.
Terkait agenda musda, menurutnya, akan dilakukan pemilihan dan akan mengajak pengurus Batamad sebelumnya untuk bergabung dan memilih Ketua Batamad Kotim atau dikenal dengan Komandan Brigade Batamad.
Sementara itu, Ketua DAD Kotim Untung mengatakan, secara aturan organisasi, Batamad Kotim sudah melaksanakan musda dan kepengurusannya telah dilantik Bupati Kotim beberapa waktu lalu. Untung penyelesaian masalah itu, hal yang kurang dalam organisasinya bisa dilakukan Batamad Kalteng.
”Kami bersama Batamad akan mendatangi Panglima Batamad Provinsi. Kami akan menyelesaikan segala sesuatunya menyangkut dengan miskomunikasi hingga persoalan emosional lainnya,” ujar Untung. (ang/ign)