”Alhamdulillah, uangnya bisa dipakai untuk beli keperluan lain. Sering-sering saja pasar murah ini diadakan,” katanya.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pasar murah digelar dalam rangka upaya menekan dan menjaga inflasi, serta mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, dan daya beli masyarakat di Kalteng pada umumnya dan Sampit khususnya.
”Gelar pasar murah di Kota Sampit dilaksanakan untuk menjaga angka inflasi di Kalteng, khususnya di Kota Sampit,” ucapnya.
Selain paket bahan pokok, Gelar Pasar Murah tersebut juga menjual komoditas bahan pokok, seperti bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, beras, minyak goreng, gula pasir, ikan patin, udang, dan gas elpiji 3 Kg.
”Kami juga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk gas elpiji 3 Kg. Minggu lalu ada 1.600 tabung, tapi ini hanya ada 200 tabung karena stok di agen juga kurang,” katanya.
Pasar murah digelar dalam rangka pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pasokan keterjangkauan harga, daya beli masyarakat, serta menjaga stabilitas perekonomian. Kegiatan itu dilaksanakan dari kerja sama Pemerintah Provinsi Kalteng, Pemkab Kotim, dan Bank Indonesia Perwakilan Kalteng, PT Pertamina, dan Hiswana Migas.
Menurut Halikinnor, kegiatan pasar murah tersebut merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemprov Kalteng dan Pemkab Kotim kepada seluruh masyarakat. Terutama pada saat sulit seperti sekarang.
”Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam hal ini Gubernur Kalteng dan SOPD yang membidangi serta Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kalteng, serta seluruh tim pengendali inflasi daerah yang telah bekerja sama membantu pasar murah sehingga bisa terlaksanakan dengan baik,” ujarnya. (yn/ign)