Tak Ada Yang Mau Mengalah, Jalan Pangkalan Bun-Kolam Macet Parah

jalan kolam macet
MACET PARAH: Suasana kemacetan di KM 01, Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat. (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Pengguna jalan yang melintasi KM 01, Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Barat (Kobar) dibuat kesal oleh ulah para sopir yang tidak mau mengalah ketika akan melewati jembatan Sungai Arut.

Hingga akhirnya truk fuso terjebak di tengah jembatan dan berakibat pada penumpukan ratusan kendaraan roda dua dan empat baik dari arah Kotawaringin Lama maupun dari arah Pangkalan Bun. Mereka tertahan berjam-jam.

Sementara itu kondisi jalan sebelum jembatan dari arah Pangkalan Bun sedang dalam proses pengerjaan pengecoran, sehingga praktis hanya satu sisi yang dapat dilewati.

Informasi di lapangan, peristiwa tersebut tidak hanya terjadi sekali, tetapi sudah berulang kali dan tidak dijadikan pembelajaran bagi para sopir kendaraan besar. Padahal mereka rutin melintasi ruas jalan tersebut.

Di sisi lain, hujan yang terus mengguyur membuat jalan yang belum dilakukan pengecoran menjadi becek dan licin, sehingga pengendara khususnya roda dua harus berhati-hati melintas.

Salah seorang warga Pangkalan Bun yang kebetulan terjebak macet, Ali mengungkapkan kekesalannya, bukan hanya kepada para sopir tetapi juga pengawas pekerjaan proyek jalan.

Baca Juga :  Pemkab Kobar Larang Jual dan Bunyikan Mercon Selama Ramadan

“Selepas pekerja proyek selesai bekerja, tidak ada yang membantu mengatur jalan, setidaknya ada petugas yang mengatur di ujung proyek sebelum dan sesudah jembatan, komunikasi bisa dilakukan dengan menggunakan Handy Talkie,” ungkapnya, Minggu (11/9).

Ia juga mengungkapkan bahwa kemacetan terjadi dari titik proyek pengerjaan jalan dari arah Pangkalan Bun hingga dua kilometer ke arah Kotawaringin Lama.

Menurutnya kemacetan kemarin malam terjadi akibat di atas jembatan ada dua truk fuso yang berpapasan. Keduanya terjebak, mundur tidak bisa maju juga tidak bisa karena antrean kendaraan sangat panjang.

Kondisi tersebut dinilai akibat rata-rata para sopir membandel dan tidak ada koordinasi pengaturan jalan, sehingga akibatnya banyak yang dirugikan waktunya.

“Kalau kondisi hujan dari arah Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, di sisi kiri saja yang bisa dilewati. Dan bila dipaksakan dua mobil besar saling berpapasan juga tidak bisa, di situ juga banyak bibit sawit yang ditanam ditepi jalan,” tutupnya.



Pos terkait