Kabagops mengambil pengeras suara dan mulai berkomunikasi dengan Indra. Ia mencoba membujuk Indra dengan kalimat-kalimat menggugah alam bawah sadarnya.
Lebih dari satu jam setengah, Rendra terus bekontak, membujuk Indra agar mengurungkan niatnya untuk bunuh diri, sementara istri dan putrinya terlihat pasrah.
Upaya mantan Kasatreskrim Polres Kobar ini membuahkan hasil, Indra akhirnya menuruni setapak demi setapak anak tangga tower BTS itu. Sesekali Indra berhenti, mungkin lelah fisik dan psikisnya membuatnya harus lebih berhati-hati dibanding saat menaiki menara bercat merah putih itu. Selama proses itu, Rendra terus menyuntikkan kata – kata motivasi agar bapak muda ini meneguhkan hati dan mampu turun dengan selamat.
Sementara itu anggota PMI Kobar dan pemadam kebakaran, segera menyiapkan selimut, oksigen dan peralatan medis lainnya. Mereka berusaha mendekat area tower, meski di sekelilingnya digenangi air setinggi lutut.
Tidak berapa lama, ibunda Indra tiba di lokasi, tangis histeris pecah, Kabagops yang sudah berhasil membujuk Indra untuk turun, segera memeluk ibunda Indra agar tenang. Tak terhitung sudah berapa kali ucapan terima kasih perempuan itu keluar untuk Rendra.
Setelah dievakuasi, di balik balutan selimut tebal, sang ibu segera memeluknya. Tangis keharuan kembali pecah, ucapan syukur kembali diucapkan perempuan itu.
Rendra Aditya Dhani mengatakan bahwa Indra adalah suami yang masih begitu belia, ia menikah di usia yang masih sangat muda. Saat ini usianya masih 19 tahun dan istrinya 17 tahun. Shingga ketika terjadi perselisihan dalam berumah tangga, diduga belum kuat menghadipinya. Apalagi sang istri sering mengucapkan kata perpisahan.
“Mereka masih muda, secara psikologis belum siap, sehingga ketika ada masalah rumah tangga belum bijaksana ketika mengambil keputusan. Dan bahayanya ketika nekat mengambil jalan pintas seperti ini. Kasihan,untuk itu saya berusaha betul-betul agar Indra ini mengurungkan niat bunuh diri,” ungkapnya, Sabtu (13/8) pukul 21.45 WIB di lokasi kejadian.