”Banyak kami temukan di beberapa lokasi, warga yang masih menggunakan air sungai untuk mandi cuci kaksus (MCK). Inilah beberapa perilaku yang dapat mengundang kemunculan buaya,” ujarnya.
Muriansyah menegaskan, pihaknya tak dapat bekerja sendiri menghadapi konflik penyelesaian buaya dan manusia. Hal tersebut harus dilakukan semua pihak.
”Serangan buaya tak akan selesai hanya dengan imbauan dari kami. Perlu kerja sama semua pihak, seperti penegasan kepada warga yang masih membangun kandang di tepian sungai agar diberikan teguran dan mengubah kebiasaan masyarakat agar tidak lagi MCK di tepian sungai atau jamban,” ujarnya.
Muriansyah mengaku kesulitan apabila hanya memberikan imbauan. Pihaknya juga tak bisa bertindak tegas terhadap masyarakat. Karena itulah perlu dukungan semua pihak termasuk masyarakat.
”Kami hanya bisa mengimbau warga untuk memindahkan kandang ternaknya. Sedangkan warga meminta solusi yang dapat meringankan mereka,” tandasnya. (ant/sir/hgn/ign)