Ujung Polemik Lomba Marching Band Tingkat Taman Kanak-Kanak di Kotim

Salah Baca Perolehan Nilai Akhir, Berujung Revisi hingga Juara Bersama

Marching Band
KLARIFIKASI: Panitia Smansa Marching Day memberikan klarifikasi terkait pembacaan hasil perolehan nilai akhir lomba di SMAN 1 Sampit, Senin (12/5). HENY/RADARSAMPIT

”Kami kecewa karena lomba ini diadakan di lingkungan pendidikan, tapi nilai-nilai dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab justru diabaikan,” tambahnya.

Dewan Pembina RA Melati Bahri menyebut panitia tidak profesional dan menjatuhkan semangat anak-anak.

Bacaan Lainnya

”RA Melati yang sudah diumumkan diawal menerima juara tiga, tiba-tiba tersingkirkan tak jadi menerima juara. Kasihan anak-anak yang sudah senang menerima piala, ternyata tidak jadi pemenang,” ucapnya.

Kepala TK Nurul Iman, penanggung jawab Drumband Suara Nada Nurul Iman Sampit, Fitriani, mengaku kecewa atas keputusan dewan juri dan panitia Smansa Marching Day yang dianggap tidak fair dalam menentukan nilai pemenang.

Apalagi, katanya, terdapat opini liar pemenangan lomba yang tidak dapat dipertanggungjawabkan lantaran tidak ada ketegasan dari pihak panitia adanya informasi bocor di level peserta.

Baca Juga :  Berangkat Niatnya Cari Rongsokan, Pulangnya Bawa Motor Curian

”Tentu kami mempertanyakan integritas dari dewan juri dan panitia. Karena masing-masing peserta saling klaim pemenang lomba, karena ada perubahan pemenang lomba,” jelas Fitriani.

Asumsi demikian dikhawatirkan terjadinya jual beli pemenang, sehingga seolah-olah ada peserta yang mampu meyakinkan panitia menjadi pemenangan dan tidak sesuai dengan kreasi yang diperlombakan.

”Bicara hasil itu menyeluruh. Kami tidak menyebutkan bahwa drumband milik kami baik bukan, yang jelas penonton dapat menyaksikan,” jelasnya.

Dia meminta panitia dan juri profesional. Jangan sampai mencederai kualitas drumband di Kabupaten Kotawaringin Timur akibat ketidakprofesionalan penyelenggara.

”Jangan sampai merusak mental anak-anak kita yang notabene menjadi cikal bakal penerus di Kotim lantaran hanya memenuhi hasrat dan keegoisan kita,” katanya.

Terpisah, Ketua Panitia Penyelenggara Smansa Marching Day 2025 Adelia Almira tak menyangkal terjadi kesalahan teknis dalam penyebutan perolehan nilai akhir.

”Kami di sini tidak membela diri dan kami akui memang kami salah. Kurang teliti dalam mengecek segala sesuatunya, sehingga kami memohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas kesalahan ini,” kata Adelia Almira, alumni SMAN 1 Sampit Tahun 2016 saat memberikan klarifikasinya di SMAN 1 Sampit, Senin (12/5).



Pos terkait