“Setelah mendapatkan surat izin dari Pak Bupati, diproses pembuatan SK oleh PP Muhammadiyah. Ini tugas yang berat karena harus mengemban dua jabatan di birokrasai dan juga mengemban tugas memajukan UMSA yang hari ini diresmikan,” ujar Ramadansyah.
Secara singkat, Ramadansyah memiliki latar belakang yang sudah lama aktif sebagai kader Muhammadiyah. Ramadansyah pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Pemuda Muhammadiyah Kotim selama dua periode, Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Kalteng 2008-2012 dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammdiyah Kotim 2015-2023.
Ramadansyah pernah mengenyam pendidikan di TK Aisiyah Sampit dan SD Muhammadiyah Sampit, SMP 5 Palangka Raya dan STM Palangka Raya. Kemudian melanjutkan sekolah diperguruan tinggi STIE Sampit, lulusan alumni tahun 2006 S-2 Universitas Gajah Mada dan kini masih melanjutkan S-3 jurusan Sosiologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada tahun pertama ini, Ramadansyah menargetkan 1.000 mahasiswa yang akan mengenyam pendidikan di UMSA. “D itahun pertama ini saya targetkan 1.000 mahasiswa. Saat ini sudah ada mahasiswa AKBID dan STKIP dengan total 800 mahasiswa, sehingga harapan saya pada penerimaan mahasiswa tahun pertama ini bisa menambah 300an mahasiswa baru di UMSA,” ujarya.
Dengan penggabungan dua kampus menjadi Universitas Muhammadiyah Sampit, maka jumlah program studi semakin lengkap. Sebelumnya di STKIP Muhammadiyah Sampit terdiri dari empat prodi yaitu jurusan pendidikan matematika, bahasa inggris, bimbingan konseling dan ekonomi. Sedangkan, di Akademi Kebidanan hanya satu jurusan yaitu jurusan kebidanan untuk jenjang pendidikan diploma3 (D-3).
Setelah hadirnya UMSA ada tambahan, tiga prodi baru yaitu informatika, agribisnis dan gizi. Sehingga, 7 prodi S-1 dan satu prodi kebidanan D-3 itu juga akan ditingkatkan menjadi D-4
“Kedepannya yang masih dalam proses akdemi kebidanan tahun ini bisa selesai dari D3 menjadi S-1 dan kita juga lagi proses melengkapi syarat untuk menambahk prodi baru untuk S1 keperawatan, S-1 manajemen dan S-1 Hukum,” ujarnya.