SAMPIT, radarsampit.com – Setelah sukses menggelar Pesta Rakyat Hasupa Hasundau, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana menggelar selawatan di kawasan Terowongan Nur Mentaya, Jalan Tjilik Riwut, Sampit.
”Mudahan setelah itu (Pesta Rakyat) kami bisa gelar Kotim berselawat di kawasan Terowongan Nur Mentaya,” kata Bupati Kotim Halikinnor.
Hal tersebut disampaikan Halikinnor dalam beberapa kali kesempatan. Termasuk saat nyala perdana Penerangan Jalan Umum (PJU) Terowongan Nur Mentaya pada 10 Desember lalu.
Halikinnor mengatakan, selawatan di kawasan Terowongan Nur Mentaya rencananya akan digelar dua pekan setelah Pesta Rakyat Hasupa Hasundau pada Sabtu (7/1) lalu. Saat ini pihaknya sedang berkomunikasi dengan Habib Syech untuk bisa hadir pada kegiatan tersebut.
”Ini sedang berkomunikasi dengan Habib Syech. Mudahan dua minggu setelah Pesta Rakyat bisa digelar Kotim berselawat di sepanjang jalan itu,” katanya.
Gelaran Kotim berselawat, lanjutnya, sebagai salah satu bentuk rasa syukur. Halikinnor berharap kegiatan tersebut bisa digelar secara berkelanjutan. ”Saya memprogramkan minimal empat kali dalam setahun mengundang penceramah,” katanya.
Halikinnor menilai, selawatan yang diisi dengan tausiyah dari penceramah merupakan pembangunan spiritual. Apalagi melihat kondisi Kotim saat ini, salah satunya tingkat kriminalitas yang cukup tinggi.
”Tingginya angka kriminalitas, tingginya angka narkoba, bahkan asusila. Jadi, ini (selawatan) sangat perlu digelar, karena termasuk pembangunan mental dan spiritual,” ujarnya.
Pemkab Kotim akan mengundang penceramah kondang sebagai magnet agar semakin banyak masyarakat, khususnya kaum muda yang hadir. ”Kalau acara maulid yang diundang mungkin bisa tidak hadir, tapi kalau ceramah yang menyampaikan yang kondang-kondang, saya yakin banyak yang bisa hadir di sana,” katanya.
Halikinnor berharap acara Kotim berselawat tidak hanya digelar di Kota Sampit saja. Tetapi juga di kecamatan lain di Bumi Habaring Hurung.
”Insya Allah setiap triwulan kami adakan ceramah agama. Tempatnya mungkin bisa saja di mana-mana. Bisa sesekali di Parenggean atau Samuda, tapi di Sampit beberapa kali, seperti itu,” katanya. (yn/ign)