SAMPIT – Kasus minuman keras ilegal yang sempat heboh karena penggerebekan yang dilakukan Wakil Bupati Kotim Irawati beberapa waktu lalu terancam lenyap alias tak ada kejelasan. Pasalnya, hingga kini belum ada kabar kelanjutan perkara yang ditangani Polres Kotim itu. Keberadaan bos miras yang terang-terangan melawan Wabup Kotim juga masih misteri.
”Persoalan miras kemarin itu bagaimana? Selesai ditutup, pasang segel, lalu tak ada tindak lanjutnya,” ungkap Bahri, warga Baamang, Sampit, Kamis (8/7).
Dia menuturkan, kasus tersebut hanya ramai di permukaan. Namun, dengan berlalunya waktu, saat ini tak terdengar kelanjutannya. Dia mengharapkan aparat penegak hukum menuntaskan kasus itu agar publik tak curiga ada permainan agar bisnis ilegal itu tetap aman.
Salmin, warga Baamang lainnya, juga kecewa pada Pemkab Kotim dan aparat kepolisian yang tak tuntas menyelesaikan persoalan peredaran miras di Kotim.
”Jadi, penertiban miras ini hanya sandiwara tanpa penyelesaian dan tindak lanjut. Sudah sering kita melihat persoalan miras tidak sampai tuntas diselesaikan. Sekarang terbukti. Setelah disegel, penjual menghilang entah kemana, lalu tak ada kelanjutannya seperti apa,” ucapnya.
Salmin berharap Pemkab Kotim bersama aparat kepolisian menyelesaikan persoalan miras hingga tuntas. ”Kalau mau membersihkan Kotim dari miras, jangan nanggung. Penjual miras di Kotim ini banyak. Pedagang yang berjualan miras berkedok sembako ada. Yang jualan terang-terangan juga masih ada,” ujarnya.
”Satu penjual miras saja belum bisa ditangani, tidak ada kelanjutan ke ranah hukum. Mana buktinya polisi ingin mengevaluasi orang yang ada di video oleh Ibu Wabup? Warga tidak bisa dibodohi. Kalau pemerintah dan aparat menutup mata, apa jadinya Kotim ini,” tambahnya.
Arto, warga lainnya, mengharapkan Pemkab Kotim tak berhenti melakukan penertiban miras. ”Usut tuntas penyelesaian miras sampai ke peraturannya. Bukannya hilang tanpa kejelasan,” tegasnya.
Tokoh agama di Sampit, Ustaz Sarifuddin Al Banjari juga berharap keseriusan aparat penegak hukum dalam menangani permasalahan miras. ”Kami sebagai tokoh agama tetap berharap dan ingin melihat keseriusan penegak hukum menangani permasalahan miras yang memang betul-betul meresahkan masyarakat,” katanya.