Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer melalui Kepala Seksi Penanganan Sampah DLH Kotim Yayat Hidayat membenarkan kerusakan dua armada truk pengangkut sampah yang rusak dan masih dalam tahap perbaikan di bengkel.
”Sebenarnya ada tiga truk yang rusak. Satunya sudah selesai diperbaiki dan dua truknya masih dalam tahap perbaikan dibengkel. Satu truk masalahnya di kemudi dan satunya karena pernah terbalik, sehingga ketika dikemudikan jalannya oleng dan miring. Dua-duanya perlu diperbaiki. Kalau tidak, akan membahayakan sopir pengangkut sampah,” kata Yayat Hidayat.
DLH Kotim memiliki sembilan armada truk dan 3 amrol. Namun, dua truk masih perbaikan, sehingga armada yang beroperasi hanya 7 truk dan 3 amrol.
”Masing-masing truk mengangkut sampah di satu depo, karena dalam sehari sampah yang diangkut sebanyak 2 rit. Terkadang di hari tertentu bisa 3-4 rit per hari. Karena dua truknya rusak, terpaksa bergantian menggunakan truk armada dengan memanfaatkan truk yang ada,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan truk yang sering rusak, DLH Kotim sebelumnya telah melibatkan pihak ketiga melalui jasa perseorangan dari CV Anugerah Borneo Mentaya yang terhitung mulai Januari 2022. Pasalnya, anggaran yang tersedia hanya Rp 492 juta, maka kerja sama dengan pihak ketiga hanya berjalan sampai akhir Juni 2022.
Dalam sistem kerja sama, pihak ketiga hanya mengangkut sampah di empat depo besar, seperti Depo Sehati 01 Jalan Pelita, Depo Sehati 02 Jalan Tartar, Depo Sehati 03 samping Swalayan Bintang, dan Depo Sehati 04 Jalan Christopel Mihing.
”Untuk anggarannya DLH Kotim membayar Rp 225 ribu per rit. Setiap depo mengangkut dua rit per hari. Sedangkan untuk pengangkutan sampah di depo kecil dan kontainer masih menggunakan armada DLH Kotim dan rata-rata angkutan sampah per hari sama. Satu depo mengangkut dua rit. Namun, karena ada recofusing anggaran akibat dampak dari Covid-19. Sehingga anggaran untuk membayar pihak ketiga seharusnya setahun, hanya cukup selama enam bulan,” ujarnya.
Kendati demikian, DLH Kotim telah melakukan upaya dengan mengadakan tiga armada truk menggunakan sumber dana bagi hasil dana reboisasi (DBH DR) sebesar Rp 1,5 miliar. ”Tahun ini ada pengadaan tiga unit armada truk untuk mengatasi persoalan kekurangan armada yang sering mengalami kerusakan. Barangnya kapan datangnya saya tidak tahu pasti karena bukan saya penanggungjawabnya. Yang pasti tahun ini. Untuk sementara, kami operasionalkan truk yang ada. Mudah-mudahan dua unit truk yang rusak bisa selesai diperbaiki minggu ini,” ujarnya.