Banyak Salah Tangkap Warga Dayak, Ada yang Dibunuh di Hutan

Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (2)

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

Korban salah tangkap itu sempat mengajukan protes. “Kami bukan PKI. PKI (yang kami ikuti) itu (singkatan dari) Pemuda Kristen Indonesia,organisasi yang lain,” ujar Walman menirukan ucapan orang-orang yang protes saat itu.

Protes mereka tidak digubris aparat. Militer tidak percaya. Mereka tetap ditahan. Penangkapan yang membabi buta itu membuat suasana di Kalteng, terutama Palangka Raya, menjadi panas dan tegang.

Bacaan Lainnya

”Gara-gara penangkapan PKI itu, banyak orang kita, suku Dayak terutama yang ditangkap, pemuda, guru, dan lainnya, melakukan protes. Surat protes dikirim ke Banjarmasin (Kalimantan Selatan), ditujukan kepada Jenderal Panggabean di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang membawahi komando Kalimantan saat itu,” kata anggota DPD Legiun Veteran RI Kalteng ini.

Dalam protes itu disebutkan, banyak orang di Kalteng yang tersiksa karena aparat, ditangkap, dan ditahan. Padahal mereka bukan PKI. “Masyarakat saat itu merasa aparat tidak mengayomi mereka, malah justru menyiksa,” kata Walman. Melihat kondisi terus memanas, Jenderal Panggabean membuat keputusan menugaskan Walman untuk mendinginkan suasana.

Baca Juga :  NGERI!!! Begini Eksekusi Massal Terduga PKI di Kalteng 68 Tahun Silam

”Jenderal Panggabean berpikir, bagaimana cara mengatasi (ketegangan saat itu). Saya sebenarnya saat itu mau dikirim ke Bandung, dipindahkan ke Markas Besar Pertahanan Keamanan, tapi karena suasana tegang dan saya sebagai orang Kalteng, akhirnya saya batal ke Bandung dan dikirim ke Palangka Raya,” katanya.

Walman yang sebelumnya bertugas di Kuala Kapuas itu dipindahkan ke Palangka Raya sekitar tahun 1970 bergabung dengan Kodam XI Tambun Bungai. Saat Walman menjabat Dandim itu, suasana tegang agak mereda. Saat itu, orang-orang yang disebut terlibat PKI ditahan di sebuah gedung bioskop milik seorang pejabat militer. Jumlahnya sekitar 200-an orang.

Semua tahanan kemudian dipindahkan ke sebuah bangunan mirip barak di kilometer 7 ruas Palangka Raya-Tangkiling. Walman yang saat itu masih berpangkat letnan kolonel, diminta membina para tahanan.

”Jadi, (berdasarkan) petunjuk dari Kodam (XI Tambun Bungai), supaya mereka dibina. Saya kemudian berpikir, bagaimana nasib keluarga mereka setelah ditangkap,” katanya.



Pos terkait